Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Polisi Amankan Pemancing di Suramadu hingga TikToker Minta Maaf

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler. Dari niatnya mancing ikan di atas Jembatan Suramadu malah digaruk polisi

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura/ Ahmad Faisol
Di tengah kekhusyukan menunggu kail-kail pancing disambar ikan, suasana tidak terduga malah didapati para pehobi mancing pada Sabtu (20/7/2024) dini hari. Mereka tidak menyangka kail pancing yang mereka tebar dari atas jalur motor Jembatan Suramadu malah mengundang kehadiran personel Satlantas Polres Bangkalan. 

TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler. Dari niatnya mancing ikan di atas Jembatan Suramadu malah digaruk polisi, hingga seusai bikin konten dari sunroof mobil di Jembatan Suramadu, TikTokers minta maaf.


1. Seusai Bikin Konten dari Sunroof Mobil di Jembatan Suramadu, TikTokers Minta Maaf, ‘Jangan Meniru’

Pemilik akun TikTok @ayusinjaiii akhirnya meminta maaf atas kegiatan video selfie atau velfie dari sunroof atau jendela atap mobil saat melintasi Jembatan Suramadu.

Permohonan maaf itu disampaikan melalui rekaman video yang dikirim ke pihak Satlantas Polres Bangkalan, Jumat (19/7/2024).

Dalam rekaman video permintaan maaf berdurasi 40 detik yang juga diterima Tribun Madura, pemilik akun TikTok @ayusinjaiii memperkenalkan diri yang diawali dengan kalimat, ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh’.

“Saya Rizki Ayu. Atas nama pribadi, dari lubuk hati yang terdalam memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas perbuatan saya."

"Telah membuat konten TikTok yang saya posting pada tanggal 7 Juli 2024, yaitu (video) selfi keluar dari sunroof mobil saat mobil yang saya tumpangi melaju di jalan raya Jembatan Suramadu,” ungkap Rizki Ayu didampingi seorang pria.

Melalui akun TikTok @ayusinjaiii dengan 5,4 juta followers, postingan velfie dari sunroof mobil yang dilakukan Rizki Ayu bersama seorang teman perempuannya, hingga Rabu (17/7/2024), mendapat respon sebanyak 20,4 ribu likes, 985 komentar, bahkan hingga disimpan di 865 akun TikTok followersnya.

Ayu Rizky memberi caption velfie nya dengan kalimat, ‘Ya Allah ternyata memang setenang itu kalau kita ikhlas dan bersyukur menerima apa yang engkau kehendaki :)”. Rekaman velfie itu kemudian direpost atau diposting ulang hingga 195 kali, salah satunya direpost di akun medsos Instagram @bangkalanterkini yang memantik hingga 159 beragam komentar dari beragam sudut pandang para netizen.

“Perbutan saya tersebut sangat membahayakan dan berpotensi menyebabkan laka lantas (kecelakaan lalu lintas) dan mengganggu konsentrasi pengendara lain."

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perbuatan saya tersebut, terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” pungkas Ayu Rizky.

Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada mengungkapkan, hasil komunikasi dengan Ayu Rizky diketahui bahwa perempuan tersebut tinggal di Kota Serang, Banten.

Kegiatan velfie dari sunroof mobil saat melintasi Jembatan Suramadu dilakukan pada 5 Juli 2024 dan diposting di akun medsosnya pada 7 Juli 2024.

“Memang pada saat itu yang bersangkutan sedang ada kegiatan di Surabaya, kemudian menyewa kendaraan."

"Saat melintasi Jembatan Suramadu membuat video viral itu, sudah kami ketahui orangnya dan kami hubungi."

"Akhirnya yang bersangkutan bersedia, kooperatif untuk memberikan pernyataan permintaan maaf,” ungkap Grandika kepada Tribun Madura.

Tidak ingin hal itu kembali terulang, Grandika mengimbau kepada masyarakat khususnya para pelintas di Jembatan Suramadu untuk tidak perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang sekiranya memicu kontraproduktif.

“Apalagi sampai membahayakan keselamatan orang lain, diri sendiri, atau menyebabkan kecelakaan."

"Tolong berpikir ulang, karena hal seperti itu nanti bisa kami berikan tindakan tegas, baik itu tindakan tilang maupun kami lanjut ke proses pidana,” pungkas Alumnus Akpol 2012 itu.

 

2. Nasib Pekerja di Gudang Penyangga Pupuk Pamekasan Setelah Efisiensi, Petinggi Perusahaan Buka Suara

Para pekerja gudang penyangga pupuk yang berada di Kelurahan Bugih, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura harap-harap cemas.

Sebab nasibnya terancam setelah pihak gudang mengumumkan akan berhenti operasi.

Tidak hanya karena akan kehilangan pekerjaannya, para pekerja ini juga cemas lantaran tidak mendapatkan kepastian perihal pesangon dari perusahaan.

Salah satu pekerja Abd Rahman mengatakan, dirinya telah bekerja di perusahaan itu sekitar 20 tahun semenjak gudang penyangga pupuk tersebut berada di Jalan Nyalaran, Pamekasan.

Namun, setelah perusahaan itu akan berhenti beroperasi, pria berusia 45 tahun ini terancam tidak mendapatkan pesangon.

"Saya sudah tanya ke kepala gudang, jawabannya tidak ada kepastian, katanya masih akan ditanyakan ke kepala gudang sebelumnya."

"Tetapi setelah kami tanya ke kepala gudang sebelumnya itu, jawabannya jelas tidak ada pesangon," cerita dia, Jum'at (19/7/2024).

Menurutnya, PT Graha Sarana Gresik dimana dirinya selama ini bekerja itu dituding tergolong licik.

Sebab beberapa bulan yang lalu kepala gudang penyangga yang berada di Kelurahan Bugih tersebut dimutasi ke tempat lain diganti dengan orang baru.

"Sehingga kalau ditanyakan soal pesangon dan solusi lainnya bilangnya tidak tahu, maklum kan memang baru," ulasnya.

Pria yang beralamat di Desa Sentol Pademawu itu berharap perusahaan bisa memberikan solusi kepada para pekerja tentang nasibnya setelah gudang berhenti beroperasi.

Termasuk soal kepastian pesangonnya.

"Tidak ada solusi apa-apa, tidak memikirkan nasib para pekerjanya."

"Kepala gudang bertanya perjanjian hitam di atas putihnya, ya kami tidak punya, karena selama ini kami hanya bekerja saja, ya kalau minta KTP kami kasih," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Gudang PT Graha Sarana Gresik, Bugih, Pamekasan, Ahmad Novian membantah jika perusahaannya akan berhenti beroperasi.

Melainkan hanya melakukan efisiensi lantaran adanya pengurangan kuota pupuk bersubsidi untuk daerah Pamekasan.

"Bukan berhenti beroperasi, tapi kan kita ada efisiensi dari pupuk Indonesia."

"Jadi, tutup satu gudang tetapi kan masih ada tiga gudang lagi di Pamekasan yang beroperasi."

"Karena, subsidi sekarang untuk wilayah Pamekasan berkurang. Akhirnya, efesiensi," bantahnya.

Adapun para pekerja yang selama ini telah bekerja itu akan dipindah ke tiga gudang lainnya, perusahaan tidak akan memberhentikan mereka.

"Tidak diberhentikan, tetap aman. Soalnya kita kan enggak hengkang, kita satu PT semua."

"Tidak ada diberhentikan atau memberhentikan pak, tidak ada informasi diberhentikan itu," pungkasnya.


3. Niatnya Mancing Ikan di Atas Jembatan Suramadu Malah Digaruk Polisi, Puluhan Motor Dibawa

Di tengah kekhusyukan menunggu kail-kail pancing disambar ikan, suasana tidak terduga malah didapati puluhan pehobi mancing pada Sabtu (20/7/2024) dini hari.

Para pemancing tidak menyangka kail pancing yang mereka tebar dari atas jalur motor Jembatan Suramadu tujuan Bangkalan, malah mengundang kehadiran personel Satlantas Polres Bangkalan.

Kehadiran rombongan polisi berselempang putih pimpinan Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada itu bukan sekedar melintas. Melainkan untuk membubarkan para pehobi mancing karena memilih jalur motor Jembatan Suramadu sebagai tempat mancing.

Tidak hanya membubarkan, polisi juga menggelar sweeping terhadap puluhan sepeda motor milik para pemancing. Hasilnya, sebanyak 32 unit sepeda motor dibawa ke Polres Bangkalan karena tidak dilengkapi dokumen kendaraan bermotor.

“Jumlah pemancing sekitar 80 hingga 100 orang. Ini pemancing semua dan jumlahnya sangat banyak, di luar ekspektasi kami, ternyata amat dan sangat banyak. Campur, ada warga yang dari Surabaya dan Madura,” ungkap Grandika.

Grandika menegaskan, kegiatan penertiban para pemancing itu sebagai tindak lanjut atas viralnya rekaman video di media sosial yang menyuguhkan sejumlah warga memancing ikan dari atas Jembatan Suramadu.

“Tidak boleh, jembatan ini peruntukannya bebas hambatan, kendaraan berhenti saja tidak boleh. Nah ini malah dijadikan sarana memancing. Jadi sebelum terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya, kami melakukan sweeping sebagai langkah antisipasi. Ternyata banyak sampah dan sangat mengganggu ketertiban,” tegas Grandika.

“Bukan peruntukannya, Jembatan Suramadu dijadikan tempat mancing. Kami melakukan penertiban dan sudah kami lihat di sana ternyata banyak sampah dan sangat mengganggu ketertiban. Sekaligus kami lakukan pengecekan kelengkapan surat kendaraan mereka,” tegas Grandika.

Ia mengimbau kepada masyarakat, baik masyarakat Madura maupun Surabaya, atau pun para pelintas untuk berperilaku tertib dengan menggunakan Jembatan Suramadu sesuai dengan peruntukannya.

“Motor-motor yang kami bawa ke polres bisa diambil dengan membawa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor,” pungkas Grandika.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved