Berita Sumenep
Tingkatkan Kompetensi Guru, Disdik Sumenep Gelar Pelatihan Sekolah Inklusi
Sebagai salah satu upaya meningkatkan kompetensi para guru dalam memenuhi layanan hak murid yang merata, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebagai salah satu upaya meningkatkan kompetensi para guru dalam memenuhi layanan hak murid yang merata, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menggelar pendidikan dan pelatihan inklusi bagi 97 guru.
Kepala Disdik Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra menyampaikan bahwa layanan sekolah inklusi selaras dengan nilai-nilai filosofis yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara itu erlangsung pada hari Senin (5/8/2024).
Menurutnya, Ki Hajar Dewantara mengajarkan tentang pendidikan itu sebagai sarana untuk membentuk manusia yang merdeka.
Dengan begitu lanjutnya, layanan sekolah inklusi yang digagas oleh Disdik Sumenep menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak untuk berkembang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya masing-masing.
"Sudah kita gelar kemarin, itu sebagai wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil bagi semua anak bangsa," kata Agus Dwi Saputra pada Selasa (6/8/2024).
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi menyebutkan ada 97 guru yang mengikuti sekolah pendidikan dan pelatihan inklusi tersebut.
Dari 97 guru itu tambahnya, terdiri dari 5 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 31 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 61 guru Sekolah Dasar (SD).
Para guru tersebut katanya, diberikan berbagai materi untuk mengimplementasikan kebijakan pemerintah tentang layanan disabilitas di satuan pendidikan.
Materi tersebut mencakup kebijakan layanan, konsep akomodasi yang layak, bentuk layanan, penyiapan SDM, strategi pendampingan, dan rencana tindak lanjut kepada peserta didik disabilitas.
"Semua siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang sama, tidak boleh ada pembeda antara yang berkebutuhan khusus ataupun yang tidak," kata Fairusi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Sekolah Rakyat Terintegrasi di Sumenep, Angkat Derajat Anak Keluarga Miskin Lewat Kurikulum Plus |
![]() |
---|
Lomba Tarik Tambang Berubah Jadi Petama, Warga Sumenep Meninggal, Polisi Berbuat Apa? |
![]() |
---|
Festival Hari Tani Nasional di Sumenep, Nasi Goreng Wakil Bupati Laku Rp 750 Ribu |
![]() |
---|
GPM dan KLK Desak Menteri Ara Buktikan Dugaan Korupsi BSPS 2024 Rp109 Miliar di Sumenep |
![]() |
---|
PAD Pasar Sumenep Seret, DPRD Warning DKUPP: Harus Kreatif, Jangan Pasif! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.