Madura Terpopuler

Madura Terpopuler:Pemindahan Guru SDN di Sampang hingga Dugaan Pelepasan Pelaku Kasus Narkoba

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Senin (30/9/2024). Dari pelepasan guru SDN di Sampang, hingga dugaan pelepasan pelaku kasus narkoba di

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura Fadeli. 

TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Senin (30/9/2024). Dari pelepasan guru SDN di Sampang, hingga dugaan pelepasan pelaku kasus narkoba di Sumenep

1. Pemindahan Guru SDN Tanpa Murid di Sampang Menunggu Pemetaan

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura melakukan pemindahan semua guru SDN Gunung Eleh 3 Kecamatan Kedungdung, Sampang

Pasalnya, sejumlah guru diantaranya, dua guru PNS, satu PPPK masih aktif masuk seperti biasa meski, kondisi sekolah tidak dihuni siswa satupun sejak tahun ajaran baru 2024 lalu.

Kepala Disdik Sampang Fadeli mengatakan bahwa, saat ini pemindahan guru masih proses di tahap koordinasi dengan BKPSDM Sampang untuk dilakukan pemetaan dan penyebaran.

"Saat ini proses menunggu pemetaan selesai. Pemindahan guru dilakukan ke sekolah terdekat atau tidak jauh dari SDN Gunung Eleh 3," ujarnya.

Sementara, nasib lembaga sekolah yang berlokasi di pelosok desa itu telah di hapus, alias ditutup selamanya.

"Alhamdulillah proses lembaga ini sudah selesai dan ada SK Bupati, tinggal proses penyebaran guru," terangnya. 

Terpisah, Salah satu anggota DPRD Sampang dari Fraksi PPP Iqbal Fathoni menilai, Disdik Sampang lamban dalam menangani persoalan di SDN Gunung Eleh 3.

Sebab kekosongan sekolah sudah lama terjadi sejak 3 bulan lalu. Bahkan pihaknya sudah meminta agar langsung menutup sekolah tersebut. 

"Informasi yang saya dapat, para murid di sekolah tersebut pindah ke sekolah swasta yang lokasinya tidak jauh dari sekolah SDN Gunung Eleh 3," tuturnya.

"Alasan siswa pindah karena kemauan dari para orang tua siswa mengingat, di lembaga sekolah hanya tinggal 3 siswa," tambahnya.


2. BNNK Sumenep Beralasan Tak Dapat Barang Bukti Soal Penangkapan dan Lepas Kasus Narkoba di Talango

BNNK Sumenep memberikan respon terkait beredarnya kabar di masyarakat dugaan penangkapan dan lepas dua terduga kasus narkoba di wilayah hukum Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep.

Dua terduga kasus narkoba itu berinisial J dan E asal wilayah kecamatan talango ditangkap dan diduga dilepas oleh BNNK Sumenep pada Rabu (25/9/2024) malam.

Kepala BNNK Sumenep, Bambang Sutrino meminta anggotanya menghubungi TribunMadura.com terkait informasi dugaan penangkapan dan lepas dua terduga kasus narkoba tersebut.

Beni, anggota bagian berantas BNNK Sumenep membenarkan penangkapan terhadap kedua orang terduga inisial J dan E di wilayah kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep pada Rabu (25/9/2024) malam.

"Betul itu ditangkap, setelah dilakukan penggeledakan tidak ditemukan barang bukti (BB). Dan informasi dari masyarakat, di tempat kejadian itu jadi tempat pesta narkoba," kata Beni saat memberikan keterangan.

Meskipun tidak ditemukan barang bukti saat digeledah ungkapnya, kedua terduga tetap diringkus dan dibawa ke kantor BNNK Sumemep.

"Setelah kita tes (tes urine) ternyata positif satu (terduga J), makanya kita langsung taruk di balai rehabilitasi (Gana Rekofri) karena positif," ungkap Beni.

Sementara terduga E lanjutnya, diakui sudah dilepas dengan alasan tidak terlibat dalam kasus narkoba tersebut.

"Yang satunya (E) kami lepas karena tidak terlibat," sebutnya.

Beni membenarkan, terduga J memang pernah menjadi tahanan dan baru saja keluar dari penjara.

"Setelah kami introgasi, (J) mengaku pernah makek (narkoba) dua hari yang lalu dari waktu kami amankan," ungkap Beni.


3. Cuaca di Sampang Diselimuti Mendung dan Hujan Deras di Beberapa Wilayah, BPBD: Belum Musim Penghujan

Beberapa hari ini cuaca di Kabupaten Sampang, Madura diselimuti mendung bahkan, beberapa wilayah diguyur hujan deras disertai angin di tengah musim kemarau.

Namun, kondisi tersebut bukan tanda peralihan musim penghujan melainkan, dampak fenomena La Nina atau kemarau basah.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang, Chandra Ramadhani Amin, bawa berdasarkan rilis BMKG sebagian besar pulau Jawa termasuk madura masuk musim penghujan pada Oktober 2024 mendatang.

"September ini masih musim kemarau, jadi masih banyak petani menanam tembakau," ujarnya, Minggu (29/9/2024).

"Biasanya setelah tembakau, petani menanam kacang atau jagung. Setelah itu baru padi, dan saat itu masuk musim penghujan," imbuhnya. 

Di tengah fenomena La Nina kata dia, masyarakat harus waspada sebab, saat terjadi hujan secara tiba - tiba berpotensi menimbulkan angin angin kencang atau puting beliung.

"Masyarakat diimbau tetap waspada, terutama yang beraktifitas di luar rumah. Diusahakan selalu memperhatikan kondisi cuaca," harapnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved