Liga Europa

Fenerbahce Vs Manchester United: Panggung Jose Mourinho Bungkam Pengkritiknya di Setan Merah

Manchester United akan melawat ke Turkiye untuk menghadapi Fenerbahce pada pekan ke-3 Liga Europa 2024-2025.

Editor: Taufiq Rochman
Akun X Fenerbahce
Harapan Jose Mourinho mengantarkan Fenerbahce menembus Liga Champions 2024-2025 dipastikan hanya tinggal angan-angan belaka. 

Namun pelatih asal Belanda itu tetap berada di bawah tekanan berat saat Manchester United terpuruk di papan bawah Liga Premier.

Dengan hanya dua poin dari dua pertandingan pembukaan Liga Europa, kekalahan memalukan di tangan tim Jose Mourinho akan menjadi pukulan telak lainnya dalam perjuangan Erik Ten Hag untuk bertahan hidup. 

Manchester United beralih ke Mourinho pada tahun 2016, berharap 'si spesial' itu dapat menyaingi Pep Guardiola di Manchester City dan Jurgen Klopp di Liverpool.

Selama dua setengah tahun di Old Trafford, Mourinho menambah koleksi trofinya dengan memenangkan Piala Liga dan Liga Europa di musim pertamanya bertugas. 

Pada musim keduanya, Man United finis di posisi kedua setelah City asuhan Guardiola merajalela yang mencetak rekor Liga Primer dengan 100 poin.

Segala sesuatunya dengan cepat menjadi kacau ketika Mourinho dipecat oleh Man United sebelum Natal dalam musim ketiganya.

Mengingat kekacauan di Old Trafford selama masa jabatannya, Mourinho kemudian menyatakan bahwa posisi kedua bersama MU pada 2017/2018 merupakan salah satu pekerjaan terbaik dalam kariernya.

Komentar itu dianggap remeh sebagai gertakan biasa dari Mourinho, yang telah melontarkan komentar-komentar keterlaluan yang menjadi ciri khasnya selama tiga dekade menangani sejumlah klub papan atas Eropa.

Namun, Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick dan Ten Hag telah melewati Theatre of Dreams sejak saat itu tanpa pernah mengembalikan Manchester United ke kejayaan mereka sebelumnya.

Enam musim kemudian, 81 poin yang diraih Mourinho tetap menjadi penampilan terbaik Manchester United di Liga Primer dalam 11 tahun tanpa gelar sejak Alex Ferguson pensiun pada tahun 2013. 

Laju paceklik itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat, dengan City dan Liverpool masih jauh berada di depan Manchester United.

"Ini bukan hanya tentang musim ini saja, tetapi sejak kami memenangkan liga terakhir pada tahun 2013, klub ini seperti dalam kekacauan," kata mantan bek United Patrice Evra kepada BBC.

Erik Ten Hag setidaknya membawa kembali trofi ke Old Trafford setelah enam tahun paceklik.

Namun, kemenangan Piala Liga pada tahun 2023 dan kemenangan mengejutkan di final Piala FA atas City pada bulan Mei hampir tidak menutupi keretakan masa jabatannya.

Memasuki musim ketiganya sebagai pelatih, masih sedikit bukti yang menunjukkan Ten Hag menerapkan gaya permainan yang bisa dikenali meski telah menghabiskan hampir 600 juta Poundsterling di bursa transfer, yang sebagian besarnya telah mempertemukannya kembali dengan sejumlah mantan pemain Ajax-nya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved