Berita Terkini

Sosok Kakek Prabowo Subianto, Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jasanya Tak Main-main

Nama R.M Margono Djoyohadikusumo dinilai layak untuk diangkat sebagai pahlawan nasional.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
TribunMadura/ Yusron
Suasana Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Sygma Research & Consulting bertajuk 'Kajian Historis Usulan Gelar Pahlawan Nasional RM Margono Djoyohadikusumo' di Aula PWI Jatim, Jumat (25/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nama R.M Margono Djoyohadikusumo dinilai layak untuk diangkat sebagai pahlawan nasional.

Sebab semasa hidup, kakek Presiden RI Prabowo Subianto itu dianggap punya peran besar terutama dalam sektor perekonomian Indonesia. 

Wacana ini mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Sygma Research & Consulting bertajuk 'Kajian Historis Usulan Gelar Pahlawan Nasional RM Margono Djoyohadikusumo', Jumat (25/10/2024). Berlangsung di Aula PWI Jatim, ada sejumlah pembicara utama yang hadir dalam kesempatan tersebut. 

Yakni Prof Purnawan Basundoro, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, kemudian Prof Abdul Mongid yang merupakan Guru Besar Perbankan dan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya serta Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. 

Sebagai informasi, Margono merupakan orang tua dari begawan ekonomi Indonesia Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo sekaligus kakek dari Prabowo yang merupakan Presiden RI saat ini. Margono adalah pendiri Bank Negara Indonesia. Dalam FGD itu, para pembicara mengulas bagaimana sepak terjang Margono. 

Dalam paparannya, Purnawan menjelaskan Margono dalam sejarahnya punya beberapa peran. Pada masa jepang, Margono punya peran mengumpulkan pangan dalam rangka menyelamatkan rakyat. 

"Itu merupakan salah satu kelebihan beliau," kata Prof Purnawan. 

Tak berhenti disitu, Margono juga punya peran saat awal kemerdekaan yakni tentang upaya menyelamatkan perekonomian Indonesia. Saat itu, posisi Bank sentral berada dibawah naungan Belanda, lalu Margono berinisiatif dengan mendirikan Bank Negara Indonesia. Selain berfungsi sebagai bank sentral, upaya itu juga berguna sebagai bank sirkulasi. 

"Ini saya kira dalam kondisi yang krusial, beliau itu memiliki inisiatif dalam rangka untuk menyelamatkan rakyat dan bangsa Indonesia. Saya kira itu adalah salah satu kelebihan dan peran yang pernah beliau lakukan," ucap Prof Purnawan. 

Selain urusan ekonomi, Purnawan juga mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, Margono punya peran di bidang pengembangan sumber daya manusia. Yakni dengan mendirikan Yayasan Hatta di Yogyakarta. Yayasan itu salah satunya menyediakan sumber bacaan bagi mahasiswa saat itu. 

"Saya kira itu menjadi bagian dari poin-poin keteladanan dari Pak Margono," ungkap Prof Purnawan. 

Prof Mongid dalam kesempatan yang sama juga mengulas bagaimana sepak terjang Margono. Dia bahkan mengaku sangat kagum dengan pendirian dan nasionalisme Margono. Meskipun menjadi pejabat tinggi urusan ekonomi di era Belanda. "Artinya ketika beliau ikut republik ini, pasti didorong oleh sikap nasionalisme yang sangat tinggi," ujarnya. 

Sikap nasionalisme itu juga dinilai tinggi lantaran Margono merupakan salah satu anggota BPUPKI. Prof Mongid menilai, dari segi pemikiran, Margono merupakan figur yang getol pada urusan kedaulatan ekonomi dan moneter bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan. Dia yakin, saat itu upaya tersebut punya banyak tantangan. 

"Legacy beliau dalam hal perjuangan ekonomi nasional saya pikir sesuatu yang sangat signifikan dalam menentukan keberlanjutan republik Indonesia pada saat itu. Karena itu, menurut saya dengan prestasi ini, pahlawan nasional di bidang ekonomi sangat layak disematkan kepada beliau," ungkap Prof Mongid. 

FGD itu diisi dengan dialog. Sepanjang acara berlangsung berbagai pihak menyampaikan pandangan. Termasuk aspirasi agar kajian serupa terus diperdalam. 

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved