Berita Terkini Gresik

GEGER! 2 'Pak Ogah' di Gresik Duel Carok Rebutan Lahan Putar Balik Kendaraan

Duel carok menggegerkan pengguna jalan di Gresik, Rabu (30/10/2024) pagi. Pelaku yang terlibat dalam duel carok tersebut adalah dua 'Pak Ogah'

Editor: Taufiq Rochman
tangkapan layar
Duel carok di Gresik terekam kamera amatir, Rabu (30/10/2024). 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Duel carok menggegerkan pengguna jalan di Gresik, Rabu (30/10/2024) pagi.

Pelaku yang terlibat dalam duel carok tersebut adalah dua orang pengatur lalu lintas tidak resmi alias Pak Ogah.

Peristiwa berdarah itu terjadi di pinggir Jalan Raya Dr Wahidin Sudirohusodo, dekat SPBU arah menuju pintu Tol Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Rabu (30/10/2024).

Tak pelak kejadian itu menyita perhatian para pengguna jalan.

Kedua Pak Ogah itu duel lantaran berebut lahan untuk mengatur kendaraan yang hendak memutar arah di lokasi itu.

Duel Pak Ogah itu berlangsung saat jalanan sedang ramai karena bersamaan dengan waktu berangkat kerja, sekitar pukul 08.00 WIB.

"Sekira pukul 08.00 WIB, telah terjadi perkelahian menggunakan sajam."

"Kebetulan ada anggota Sat Lantas yang lewat, kemudian diamankan," ujar Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro kepada awak media, Rabu.

Dua Pak Ogah yang terlibat duel tersebut adalah Imron (51) asal Surabaya dan Rohman.

Satu orang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik lantaran mengalami luka akibat terkena sabetan sajam jenis celurit.

Sedangkan satu lainnya diamankan di Polsek Kebomas.

"Meski luka, namun dianggap luka ringan dan sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina."

"Dengan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Kebomas," kata Danu.

Imron yang diamankan di Polsek Kebomas mengaku sudah lama mengatur lalu lintas di lokasi tersebut.

Tiba-tiba, ia didatangi oleh Rohman.

Sehari sebelumnya, Rohman meminta supaya Imron tidak lagi mengatur lalu lintas di lokasi tersebut dengan disertai ancaman.

"Awalnya dia (Rohman) yang datangi saya duluan bawa besi, mau menguasai lahan pekerjaan saya," ucap Imron.

Imron berdalih membawa celurit lantaran sudah diancam oleh Rohman sehari sebelumnya.

Imron mengaku sebagai pengatur lalu lintas di lokasi tersebut sudah lama, sudah puluhan tahun.

"Dia bilang kalau saya tidak pergi, suatu saat akan dibunuh, makanya sudah siap ini (celurit)."

"Kenal, sebab awalnya dia juga kerja di situ (lokasi yang sama)," tutur Imron.

Kasus tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Kebomas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita seputar Gresik

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved