Berita Viral
Resepsi Pernikahan Berujung Duka, Pemuda Tewas Tertusuk Badik saat Jalani Ritual Sambut Pengantin
Inilah kisah pilu pesta resepsi pernikahan berujung duka. Seorang pemuda tewas saat melakukan ritual adat sambut pengantin pria.
TRIBUNMADURA.COM - Inilah kisah pilu pesta resepsi pernikahan berujung duka.
Seorang pemuda tewas saat melakukan ritual adat sambut pengantin pria.
Peristiwa menyedikan ini terjadi di Kampung Malise, Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Adapun korban bernama Fajar (18), tewas tertusuk badik sendiri saat proses dalam acara resepsi pernikahan .
Ia meregang nyawa setelah dadannya tertusuk badiknya sendiri saat proses mangaru atau menjemput pengantin pria .
Penyambutan itu biasa dilakukan dan menjadi tradisi masyarakat Bugis dalam menyambut mempelai pria yang tiba di rumah mempelai perempuan.
Viral seorang pemuda di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan meregang nyawa saat proses adat mangaru di sebuah acara pengantin.
Dalam video berdurasi satu menit yang beredar di sejumlah media sosial, nampak lelaki berbaju adat biru tersebut tengah mangaru di rombongan pengantin lelaki.
Seperti gerakan angaru pada umumnya, pemuda tersebut mengarahkan badik yang dipegangnya ke arah dada kiri.
Namun tak lama berselang, korban sempat jatuh ke arah kanan mengenai penonton.
Pemuda tersebut sempat mencoba untuk berdiri namun akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
Dari keterangan video tersebut, diketahui pemuda tersebut bernama Fajar (18).
Insiden ini terjadi di Kelurahan Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kecamatan Pangkep, Sulawesi Selatan.
Camat Labakkang, Bahri saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Benar, kejadiannya itu sekitar pukul 10.00 Wita saat menjemput pengantin laki-laki dan tiba-tiba ada musibah seperti ini,” katanya.
Ia menyebutkan korban mengalami luka pada dada bagian kiri.
Korban juga sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
“Namun korban dinyatakan meninggal dunia,” tutupnya.
Keterangan Polisi
"Kejadiannya Selasa tanggal 29 Oktober 2024 sekira pukul 11.00 Wita di rumah milik Dg Ngiling, di Kampung Malise, korban bernama Muhammad Fajar umur 18 tahun," ujar Kapolsek Labakkang Iptu Aidil Akbar
Dikatakannya , peristiwa tragis itu berawal saat korban melaksanakan tradisi adat (mangaru) dengan menggunakan senjata tajam jenis badik pada saat penjemputan pengantin mempelai laki-laki pada acara pesta pernikahan di Kampung Malise Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang.
Pada saat acara adat Mangaru sementara berlangsung tiba-tiba ujung senjata tajam badik yang dipakai oleh korban menembus masuk ke bagian dada sebelah kiri yang menyebabkan korban langsung jatuh dan tidak sadarkan diri.
Peristiwa itu membuat panik warga dan kedua belah pihak yakni mempelai pria dan wanita yang histeris serta berusaha memberikan pertolongan.
"Korban langsung dibawa ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan pertolongan medis namun dalam perjalanan korban meninggal dunia," ujar Kapolsek
Peristiwa tragis itu juga disaksikan Hartono Dg Nyonri (50) yang juga orang tua korban, serta keluarga lainnya Dg Lallo, (70).
Jenazah korban pun dievakuasi ke rumah duka dan dimakamkan sore harinya.
Peristiwa tersebut tentu jadi pelajaran bagi kita semua .
Bahwa adat atau kebiasaan yang menjadi hal yang harus dilakukan sebaiknya harus dikerjakan dengan pertimbangan keselamatan .
Karena itu hanyalah sebuah prosesi yang kadang untuk pemanis sebuah acara sebagai bentuk mejaga kelestarian kebiasaan orang-orang sebelum kita.
Kisah pernikahan berujung duka juga pernah terjadi beberapa waktu lalu dan viral di media sosial saat itu.
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam unggahan di akun Facebook anhaf dekor, tampak foto undangan pernikahan tertulis yang akan menikah adalah Aulia Istiqomah dan Dedi Septian.
Seharusnya kedua mempelai melangsungkan akad nikah pada Selasa (5/3/2024) sekira pukul 09.00 WITA.
Setelah akad nikah, akan dilangsungkan acara perjamuan pukul 11.30 WITA hingga selesai.
Namun, hari yang seharusnya bahagia itu berubah menjadi duka.
Pengantin wanita meninggal tepat di hari pernikahannya.
"Ya Allah, pengantin wanita di Kabaena Timur Kabupaten Bombana meninggal dunia di hari pernikahan," tulis ketarangan dalam unggahan itu, dilansir TribunSumsel.com.
Dalam unggahan itu dijelaskan, sehari sebelum akad nikah, pengantin wanita masih sempat mencoba baju adat dan gaun pengantin yang akan dikenakannya.
Kemudian, di hari pernikahannya sekira pukul 03.00 WITA, pengantin wanita mengalami kejang-kejang.
"Di Kabaena, udah mau akad nikah, Allah berkehendak lain. Jam 3 pagi dia kejang2 kasian. Dia hanya fitting baju adat sama gaun pengantin sehari sblum jadwal akad nikah," jelasnya.
Sekira pukul 07.00 WITA, pengantin wanita dilarikan ke Puskesmas Kabaena Timur.
Namun, pengantin wanita dinyatakan meninggal pukul 11.00 WITA.
Dalam video yang diunggah akun anhaf dekor terlihat sejumlah orang menangisi kematian pengantin wanita.
Setelah kejadian, keluarga pengantin wanita menceritakan kronologi korban meninggal dunia.
Pada Selasa dini hari menjelang akad nikah, A, mengeluh kepalanya pusing.
Keluarga lantas memanggil seorang bidan di kampung untuk memeriksa kondisi A.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata A mengalami tekanan darah tinggi.
"Saat bidan keluar saya tanya, ternyata korban alami tekanan darah tinggi," kata N, keluarga korban saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (6/3/2024).
Kemudian saat N mendekor lokasi pernikahan, ia mendengar korban berteriak.
"Saat saya mendekor ia sering teriak namun tidak lama, satu dua menit mulai lagi," ungkapnya.
Melihat kondisi A yang tak berangsung membaik, bidan serta keluarga sepakat membawa A ke rumah sakit.
Saat A menjalani perawatan di rumah sakit, kata N, proses akad nikah tetap dilanjutkan.
"Mempelai wanita di rumah sakit, pihak laki-laki berada di KUA untuk tetap melanjutkan akad nikahnya."
"Karena itu kan tidak apa yang penting ada saksi," kata N dengan suara bergetar menahan tangis.
Namun, setelah menjalani perawatan beberapa saat, kondisi korban tak juga membaik dan dinyatakan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Ikuti berita seputar Viral
Histerisnya Istri Pergoki Suami Berduaan dengan Wanita Lain, Sumpahi ‘Burung’: Gak Bangun Lagi |
![]() |
---|
Pria Cekcok dengan Kurir Usai Istrinya Difoto, Pak RW Jadi Korban Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Porsi Mini MBG Disorot, Berisi Secuil Telur Kukus dan Sedikit Sayuran |
![]() |
---|
Keluarga Merana Gadis Sukabumi Disekap di China: Ibu Sakit-sakitan, Tak Mampu Bayar Tebusan 200 Juta |
![]() |
---|
Nasib Anak Polisi Usai Pukul Wakasek di Ruang BK, Ayahnya Diperiksa Propam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.