Berita Pamekasan

Pemicu TK di Pamekasan Tolak Tawaran Program MBG, Pilih Sajikan Sendiri, Kepsek: Bukannya Ogah

Ternyata tak semua sekolah menerima program Presiden Prabowo Subianto itu, salah satunya sebuah TK di Pamekasan.

Editor: Mardianita Olga
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
PROGRAM MBG - Ilustrasi siswa di Kota Bandung, Jawa Barat, pertama kali menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (25/8/2025). Berbeda, sekolah di Pamekasan, Jawa Timur, ini justru menolak program MBG. Kenapa? 

TRIBUNMADURA.COM - Inilah alasan sekolah di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menolak program makan bergizi gratis (MBG) dan memilih menyajikan sendiri makanan ke siswa.

Program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo itu memang terus mendulang perhatian publik.

Terlebih-lebih belakangan ini ratusan siswa di beberapa daerah Tanah Air keracunan diduga karena memakan menu MBG.

Kasus terbaru terjadi di Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat, pada Senin (22/9/2025).

Empat puluh satu ambulans dikerahkan untuk mengangkut korban yang terdiri dari pelajar SD, SMP, hingga SMK agar mendapat perawatan medis.

Kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, seperti dilansir dari Tribunnews.com, kebanyakan korban mengalami mual, pusing, muntah, hingga sesak napas.

Yuyun juga menuturkan bahwa menu MBG yang disuguhkan ke siswa diduga tidak layak.

Daging ayam sudah berbau tidak sedap sampai berbulu, diduga telah busuk.

Bahkan pihak Istana mengaku bahwa secara keseluruhan, korban keracunan MBG lebih dari 5.000 per 17 September 2025.

Baca juga: Prihatin MBG Kerap Bermasalah, Wabup Bangkalan: Kami Laporkan, Tak Ada Toleransi

"BGN, 46 kasus keracunan dengan jumlah penderita 5.080. Ini data per 17 September. Kedua, dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025," ucap Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari di Istana, Jakarta, pada Senin (22/9/2025), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Sebab itu, sekolah di Pamekasan ini langsung menarik atensi publik.

Bak sudah menduga MBG akan menimbulkan polemik, sekolah itu sejak awal menolak program pemerintah tersebut.

Sekolah yang dimaksud adalah lembaga Kelompok Bermain (KB) Raudhatul Athfal dan madrasah di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur.

Mereka memilih membuat program makan sendiri daripada menerima tawaran MBG.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Ada Ulat di MBG SDN Pamekasan, Kepala Sekolah Ungkap Fakta di Lapangan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved