Berita Viral

Pengakuan Pria Potong Jari Sendiri, Stres Kerja Operator Komputer, Mau Resign Takut Bilang ke Bos

Pengakuan pria potong jari sendiri agar dianggap tak layak kerja jadi operator komputer. Mau resign takut ngomong ke bos.

Editor: Titis Suud
ukat.co.uk
Ilustrasi pria stres jadi operator komputer. Nekat potong jadi sendiri demi dianggap tak layak kerja. 

TRIBUNMADURA.COM - Kisah pria potong jari sendiri demi berhenti kerja ini jadi sorotan. 

Ia nekat melakukan hal itu karena takut mengajukan resign atau berhenti kerja pada bosnya. 

Sementara untuk melanjutkan bekerja sebagai operator komputer, ia merasa stres berat.

Aksi pria potong jari sendiri demi berhenti kerja ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, manajemen stres, dan perlunya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar individu merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa rasa takut atau tekanan.

Berikut kronologi pria potong jari demi berhenti kerja.

Baca juga: Kesal ‘Dia Nikah Lagi’, Istri Potong Kemaluan Suami saat Tidur, Serahkan Diri usai Sempat Kabur

Insiden ini dialami pria berusia 32 tahun asal Gujarat, India bernama Mayur Tarapara. 

Mayur awalnya melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kehilangan jari-jarinya akibat kecelakaan

Dalam laporannya, ia mengaku merasa pusing saat mengendarai sepeda menuju rumah seorang teman, kemudian jatuh di pinggir jalan. Ketika sadar, ia mendapati empat jarinya hilang.

Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa cerita tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Polisi yang menangani kasus ini, awalnya dilaporkan di Kantor Polisi Amroli di Surat dan kemudian dipindahkan ke Cabang Kejahatan kota, memeriksa rekaman CCTV di area yang disebutkan Mayur.

Rekaman tersebut menunjukkan bahwa Mayur tidak mengalami kecelakaan seperti yang ia klaim.

Ia terlihat dengan tenang memarkir sepedanya, berjalan pergi, dan kembali dengan tangan terluka.

Tidak ada tanda-tanda pingsan atau kejadian mendadak di lokasi tersebut.

Temuan ini memunculkan kecurigaan baru, bahkan polisi sempat menduga kasus ini mungkin terkait dengan ritual ilmu hitam, karena potongan jari manusia kadang digunakan dalam praktik-praktik tertentu.

Baca juga: TABIAT Aipda Nikson, Polisi Hantam Ibu Kandung Pakai Tabung LPG: Stres, Kadang Benar, Kadang Enggak

Ilustrasi stres bekerja
Ilustrasi stres bekerja (grinvalds/Thinkstock)

Namun, setelah mendapatkan tekanan untuk mengungkap kebenaran, Mayur akhirnya mengakui bahwa ia sendiri yang memotong jarinya.

Dalam pengakuannya, Mayur mengungkapkan bahwa ia merasa sangat stres dengan pekerjaannya sebagai operator komputer di perusahaan kerabatnya.

Dia merasa tidak mampu mengatasi tekanan kerja dan tidak memiliki keberanian untuk secara langsung menyampaikan kepada kerabatnya bahwa ia ingin berhenti.

Mayur merasa memotong jarinya adalah satu-satunya jalan keluar, karena dengan begitu, ia tidak lagi dianggap layak untuk bekerja.

Tindakan tersebut dilakukan dengan pisau yang telah ia beli sebelumnya.

Pada malam kejadian, sekitar pukul 10 malam di dekat Amroli Ring Road, Mayur nekat melakukan aksi ekstrem yang menyakiti dirinya sendiri itu.

Setelah itu, ia mengikat lengannya dengan tali untuk menghentikan pendarahan, kemudian memasukkan pisau dan potongan jari tersebut ke dalam sebuah tas.

Tindakan ini tidak hanya menunjukkan tingkat stres dan tekanan mental yang dialami Mayur, tetapi juga menyoroti betapa besarnya ketakutan yang ia rasakan untuk menghadapi bosnya dan lingkungan pekerjaannya.

Kasus ini mengungkap realitas pahit tentang dampak tekanan kerja yang ekstrem, terutama dalam situasi di mana komunikasi terbuka dan dukungan emosional di tempat kerja minim.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved