Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Sanksi untuk 6 ASN Nakal di Sampang hingga Kecelakaan Maut di Bangkalan

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Sabtu (11/1/2025). Dari sanksi untuk 6 ASN nakal di Sampang, hingga kecelakaan maut di Bangkalan.

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
Pengendara saat melintas di depan Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sampang, Madura. 

Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengungkapkan, empat kendaraan yang terlibat dalam peristiwa laka lantas itu terdiri dari dua unit truk fuso, sepeda motor Honda Scoopy, dan Toyota Kijang.

“Peristiwa laka lantas itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Korban meninggal dunia berinisial IB (44), warga Surabaya, Kecamatan Semampir,” ungkap Diyon.  

Peristiwa laka lantas beruntun itu berawal ketika dua unit truk fuso sama-sama melaju dari arah Barat. Truk nopol S 8675 PB yang dikemudikan AS (34), warga Desa Pacangan, Kecamatan Tragah berada di urutan depan, disusul motor Scoopy L 3762 CAN. Sementara satu truk fuso kedua bernopol L 9082 UW dikemudikan MF (25), warga Kecamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo.  

“Truk Fuso nopol L 9082 UW itulah kemudian mengalami rem blong dan menyeruduk korban pengendara sepeda motor serta truk fuso yang berjalan di depan sepeda motor,” jelas Diyon.

Tidak berhenti di situ, tabrakan beruntun tiga kendaraan itu juga membentur dua kendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan; yakni Toyota Kijang dan truk fuso. Toyota Kijang nopol N 1751 PD dikemudikan AJ (29), warga Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Sementara pengendara truk fuso diketahui berinisial MR (52), warga Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan.

“Upaya evakuasi terhadap kendaraan-kendaraan besar yang terlibat laka lantas baru saja selesai, dievakuasi ke bahu jalan untuk melancarkan arus lalin” pungkas Diyon.

 

3. Pemerintah Perangi Wabah PMK Jilid II Tanpa ‘Peluru’, Disnak Bangkalan: ‘Petugas Medis Butuh Bensin’

Serangan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kembali menyerang hewan ternak berupa sapi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk beberapa kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Namun pada serangan PMK jilid II, tidak satu sen pun pemerintah mengalokasikan anggaran pengobatan atau vaksinasi sebagaimana yang telah dilakukan pada wabah PMK pertama. 

Kepastian bahwa nol anggaran pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI dalam penanganan serangan PMK jilid II saat ini diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Ali Makki kepada Tribun Madura, Kamis (9/1/2025).

“Sekarang ini di Dirjen PKH itu anggarannya nol untuk pengendalian penyakit, bayangkan."

"Ternyata meledak, anggarannya nol, sehingga peternak diharuskan mengeluarkan cost sendiri, pengobatan secara mandiri,” ungkap Ali.

Pemerintah pusat sebelumnya memprediksi puncak kasus PMK jilid II akan terjadi pada Februari 2025 mendatang.

Namun pada kenyataannya, anomali cuaca menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus PMK terjadi pada Desember 2024 lalu.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved