Berita Bangkalan

Ubah Lahan Tidur Berbuah Manis, Inovasi Program Eco-Edufarming PHE WMO Diganjar PROPER Emas 2024

Inovasi program Eco-Edufarming yang digelorakan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO)

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
PHE WMO
KERING KINI SUBUR : Lahan ‘tidur’ di Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi kini bisa dioptimalkan melalui inovasi program Eco-Edufarming yang digelorakan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) dalam beberapa tahun terakhir. Program pertanian ramah lingkungan berbahan organik dengan sistem berkelanjutan itu telah meningkatkan produktivitas 6,7 hektare lahan kering. 

PHE WMO tak hanya berhasil memanfaatkan cadangan air yang surplus sebesar 44 juta meter kubik per tahun di Ketapang, namun juga menciptakan kesadaran petani untuk menerapkan sistem pertanian hemat air dan organik.

Basuki menambahkan, masyarakat setelah berhasil menanam tanaman holtikultura di lahan kering seperti cabai, tomat, semangka, melon, hingga kangkung dengan sistem intensifikasi tanaman satu lubang dua tanaman.

“Kami melalui Eco Edufarming mendiseminasi pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos, pupuk organik cair (POC), mikro organisme lokal (MOL), silase, dan olahan produk pertanian lainnya,” pungkas Basuki.

Kini lebih dari 30 kelompok yang mereplikasi program Eco Edu Farming dan lebih dari 140 petani mengakses pengetahuan tentang metode pertanian organik. Selain itu, lebih dari 60 sekolah melakukan kunjungan studi di demplot Eco Edu Farming.

General Manager Zona 11 Zulfikar Akbar mengungkapkan,  pihaknya berharap program PHE WMO tidak hanya berguna terhadap penerima manfaat. Namun juga bisa memberikan multiplier effect kemanfaatan bagi masyarakat luas.

“Kini petani berhasil membudidayakan melon sistem Machida, yakni satu pohon melon dapat menghasilkan lebih dari 20 buah. Upaya ini berhasil mendongkrak pendapatan kelompok hingga Rp 156 juta per tahun,” ungkapnya.

Zulfikar menambahkan, keberhasilan program ini juga telah didukung dengan adanya buku pembelajaran terkait pengelolaan pertanian di lahan kering. Termasuk dengan adanya penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals Award karena terbukti mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan tujuan 15 Ekosistem Daratan.

“Kami bersyukur, apa yang kami lakukan diganjar penghargaan tertinggi PROPER Emas. Kami menganggap ini sebuah apresiasi tinggi terhadap apa yang dilakukan PHE WMO. Namun lebih dari itu, kami bahagia. karena dengan program ini kami bisa membersamai masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup mereka,” pungkas Zulfikar. 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved