Paskah

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci? Berikut Makna Simbolik di Balik Perayaan Suci Ini

Salah satu tradisi populer saat Paskah adalah pesta telur Paskah. Telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru.

Tribun Batam
HARI RAYA PASKAH - Ilustrasi gambar telur dan kelinci yang identik dengan perayaan hari raya Paskah. 

TRIBUNMADURA.COM - Pada bulan April 2025 ini, umat Kristiani akan memperingati Paskah, hari raya suci yang menandai kebangkitan Yesus Kristus setelah penyaliban.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual yang menuh makan, tetapi juga sarat akan tradisi, refleksi, serta pesan kasih yang mendalam bagi umat Kristen.

Berdasarkan catatan Perjanjian Baru dalam Alkitab, peristiwa kebangkitan ini terjadi tiga hari setelah Yesus disalibkan oleh orang Romawi dan meninggal sekitar tahun 30 M.

Meskipun telah berlangsung ribuan tahun, berbagai tradisi yang berkaitan dengan Paskah tetap dijaga dan dirayakan hingga kini. Paskah memiliki nilai religius yang sangat mendalam dalam kepercayaan umat Kristen, menjadi simbol kemenangan atas maut dan harapan baru.

Biasanya, Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang terjadi setelah titik balik musim semi.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Umumkan Tutup Akses Umrah seusai 13 April 2025, Apa Penyebabnya?

Untuk tahun 2025, berdasarkan SKB 3 Menteri (Nomor 1017, Nomor 2, dan Nomor 2 Tahun 2024), Hari Paskah akan diperingati pada Minggu, 20 April 2025. Hari ini ditetapkan sebagai hari libur nasional, meski tidak disertai cuti bersama.

Adapun tema Paskah tahun ini, menurut laman resmi Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), adalah “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga”.

Tema ini diambil dari ayat Alkitab dalam Yohanes 20: 26, Allah berfirman:

"Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Thomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: Damai sejahtera bagi kamu!"

Asal-usul Nama "Paskah" (Easter)

Dikutip dari Kompas.com, St. Bede yang mulia, penulis abad ke-6 dari Historia ecclesiastica gentis Anglorum (Sejarah Gerejawi Rakyat Inggris),  menyebutkan bahwa kata "Easter" dalam bahasa Inggris berasal dari nama Eostre atau Eostrae, dewi musim semi dan dan dewi kesuburan Anglo-Saxon.

Namun, ada juga teori yang menyebutkan bahwa istilah tersebut berasal dari kata Latin in albis, bentuk jamak dari alba yang berarti “fajar.”

Seiring waktu, perayaan Paskah pun menyerap berbagai unsur budaya pagan, termasuk tradisi yang berkaitan dengan perayaan dewi pagan Eostre dan hari raya Paskah Yahudi.

Makna Keagamaan Paskah

Baca juga: Mengenal Sekolah Rakyat yang Dimulai 2025 ini, Biaya Gratis hingga Guru Direkrut dari Lulusan PPG

Bagi umat Kristen, kebangkitan Yesus merupakan fondasi utama iman. Diceritakan dalam Injil, Yesus ditangkap oleh otoritas Romawi karena mengaku sebagai Anak Allah, yang dianggap mengancam stabilitas kekaisaran. Ia akhirnya disalibkan atas perintah Pontius Pilatus, gubernur Romawi wilayah Yudea.

Wafatnya Yesus melalui penyaliban diperingati umat Kristiani sebagai Hari Jumat Agung, yang jatuh pada Jumat sebelum Paskah. Sementara itu, kebangkitan-Nya pada hari ketiga setelah penyaliban diyakini oleh para penulis Injil sebagai bukti bahwa Ia adalah anak Allah yang hidup.

Menjelang Paskah, umat Kristen menjalani masa Prapaskah, sebuah periode pertobatan dan puasa selama 40 hari, yang dimulai dari Rabu Abu.

Hari Minggu sebelum Paskah disebut Minggu Palma, untuk mengenang saat Yesus memasuki Yerusalem dan disambut dengan daun palma oleh pengikut-Nya.

Telur dan Kelinci Paskah

Meski bersumber dari nilai-nilai rohani, Paskah juga tak lepas dari ragam tradisi dan simbol budaya yang memperkaya maknanya.

Salah satu tradisi populer saat Paskah adalah pesta telur Paskah. Telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru, tradisi yang sebenarnya sudah ada sejak masa pra-Kristen. 

Pada masa Prapaskah, umat Kristen dilarang mengonsumsi makanan tertentu, termasuk telur. Maka, mereka menghias dan mengecat telur sebagai simbol akhir dari masa pantang dan menyambut sukacita Paskah.

Telur baru diperbolehkan untuk dikonsumsi saat Hari Paskah tiba. Tradisi ini mungkin menjadi salah satu yang paling dikenal dan digemari oleh anak-anak.

Selain telur, kelinci juga menjadi simbol khas Paskah. Di Amerika, misalnya, dikenal tokoh Easter Bunny yang "mengantarkan" telur atau permen kepada anak-anak di pagi hari Paskah.

Dipercaya, tradisi ini dibawa oleh imigran Jerman pada abad ke-18. Kelinci dipilih karena dianggap sebagai lambang kehidupan baru dan kesuburan, yang erat kaitannya dengan musim semi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved