Pantas Pemkab Pamekasan Tutup Eks Stasiun PJKA, Ada Penjual Berpakaian Seksi dan Jual Miras

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Genap sebulan Pemkab Pamekasan, Madura menutup eks Stasiun PJKA di Jalan Trunojoyo. 

Lokasi ini, selama bertahun-tahun menjadi tempat para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan.

Namun para PKL yang biasa jualan di tempat itu harus berhenti berjualan pasca Pemkab Pamekasan melakukan penutupan sejak Rabu (26/3/2025).

Pedagang Penjual Kopi di eks Stasiun PJKA Pamekasan, Amel menjelaskan alasan Pemkab Pamekasan menutup tempat ini karena ada sebagian penjual kopi yang berpakaian tidak sesuai aturan.

Selain itu, ada warung di bagian lapak atas yang menjual minuman beralkohol minuman keras (miras).

"Menurut saya wajar Pemkab Pamekasan sebelumnya menutup tempat ini," kata Amel, Kamis (24/4/2025).

Amel mengaku banyak tahu tentang situasi dan kondisi para pedagang yang berjualan si eks Stasiun PJKA ini.

Apalagi dia selama 7 tahun jualan kopi di eks Stasiun PJKA.

Pengamatan Amel, hanya sebagian saja pedagang yang berpakaian pendek.

Rerata para pekerja yang berpakaian pendek ini adalah karyawan baru yang berasal dari luar Pamekasan.

"7 tahun jualan di sini, saya sudah tahu semua situasi di sini," tegas Amel.

Lebih lanjut Amel berharap Pemkab Pamekasan tidak melakukan penutupan dan penertiban lagi setelah para PKL mengikuti aturan sesuai Perda.

Dia mendoakan para PKL yang akan kembali berjualan di eks Stasiun PJKA sukses dan usahanya lancar.

"Misal di sini PKL masih tidak tertib sesuai aturan Pemkab, boleh ditertibkan lagi," sarannya.

(tribunmadura.com)