Breaking News

PGRI Bangkalan Harap Hardiknas Tak Hanya Seremonial: Nasib Guru PNS DPK Harus Diperhatikan

‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’ menjadi tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa/Suraji
MOMENTUM HARDIKNAS - Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji berharap peringatan Hardiknas 2025 ini menjadi titik tolak lahirnya kebijakan-kebijakan berani dan manusiawi yang berpihak pada pemerataan mutu pendidikan, kesejahteraan guru, dan keadilan bagi semua lembaga pendidikan. Menurutnya, pendidikan yang bermutu bukan hanya soal kurikulum dan angka, tetapi soal keberpihakan dan keberanian untuk mewujudkan mimpi setiap anak Indonesia, di manapun mereka belajar. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’ menjadi tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.

Momentum untuk mengenang tokoh pelopor pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara setiap tanggal 2 Mei itu diharapkan PGRI Bangkalan bukan sekedar perayaan seremonial.

Namun lebih menjadi pengingat akan pentingnya transformasi sistem pendidikan yang merata, bermutu, dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.

Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji mengungkapkan, makna mendalam yang terkandung dalam tema ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’ merupakan tentang pentingnya inklusivitas, kesetaraan, dan keberlanjutan dalam dunia pendidikan.

“Dan yang tidak kalah pentingnya, nasib para guru PNS yang diperbantukan (DPK) di sekolah swasta. Dalam praktiknya, mereka sering menghadapi kendala administratif, terutama pada sistem aplikasi e-Kinerja,” ungkap Suraji kepada Tribun Madura, Jumat (2/5/2025).

Proses validasi yang lambat dan prosedur yang rumit, lanjut Suraji, justru menciptakan diskriminasi terselubung yang merugikan.

Padahal tanggung jawab dan dedikasi para guru PNS DPK tidak berkurang sedikit pun.

Dalam hal ini, Suraji berharap pemerintah memberikan perhatian serius melalui kebijakan afirmatif yang mendukung pengakuan administratif para guru PNS DPK secara adil.

Sehingga profesionalisme dan integritas tetap terjaga.

“Di sisi lain, keamanan dan kenyamanan guru dalam menjalankan tugas juga perlu menjadi perhatian serius. Baru-baru ini, seorang guru di Bangkalan menjadi korban begal saat dalam perjalanan mengajar. Alhamdulillah aparat kepolisian bergerak cepat, pelaku berhasil ditangkap, dan motor guru tersebut dikembalikan,” jelas Kepala SDN Jambu 2 itu.  

Berkaca dari kasus tersebut, diperlukan peran pemerintah daerah bersama pihak keamanan dalam membentuk sistem pengawasan dan perlindungan khusus.

Terlebih bagi guru-guru yang bertugas di wilayah rawan atau pelosok.

Momen Hardiknas 2025 dengan tema, ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’, bukan hanya bagi para guru yang berada di kawasan kota, bukan pula hanya milik lembaga negeri.

Tetapi juga menjadi hak seluruh peserta didik dari berbagai latar belakang sosial dan institusi, baik negeri maupun swasta.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved