Mata Lokal Fest 2025
Mata Lokal Fest 2025: Dahlan Dahi Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan Tribun Network
Tribun Network melalui Mata Lokal Fest 2025 ingin mengambil peran dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
TRIBUNMADURA.COM, JAKARTA - Tribun Network melalui Mata Lokal Fest 2025 menegaskan perannya dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Masalah klasik seperti kemiskinan, akses kepada pendidikan, soal kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah bagi negara-negara di dunia.
Kondisi tersebut membuat Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) bersama organisasi lainnya merumuskan satu gerakan yang disebut Sustainable Development Goals atau pembangunan berkelanjutan.
Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network, Dahlan Dahi menilai, Tribun sebagai jaringan media terbesar di Indonesia, ingin ikut ambil bagian dalam upaya menyelesaikan sejumlah persoalan tersebut.
Memiliki jaringan kantor media di 41 kota serta wartawan yang tersebar lebih dari 300 kota, Dahlan menyakini Tribun Network akan bisa mengambil peran tersebut.
Hal itu disampaikan Dahlan Dahi saat sambutan dalam acara Mata Lokal Fest 2025 ‘Cutting Edge For Local Sustainability, di Hotel Shangri-La Jakarta, pada Kamis (8/5/2025).
“Kita berharap bahwa dengan jaringan ini kita bisa membuka akses informasi mengenai kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan di seluruh Indonesia dan semoga kita bisa terlibat terang-benderang,” kata Dahlan Dahi.
Dalam pembukaan acara Mata Lokal Fest 2025 ini, turut dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Kamrussamad; Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian; Direktur UNIC Jakarta, Miklos Gaspar; perwakilan sponsor serta mahasiswa.
Dahlan menambahkan, konektifitas antara seluruh pemangku kepentingan kini terus terjalin dengan baik, dalam menjawab tantangan global sehingga sangat memungkinkan jika sejumlah permasalahan bisa teratasi satu persatu.
Dahlan pun menceritakan salah satu permasalahan yang justru mendapat jalan keluar dan menjadi inovasi baru, yakni sampah pada makanan pada program pemerintah Makan Bergizi Gratis atau MBG bagi anak-anak.
Dimana, sisa-sisa makanan yang beraneka ragam itu justru bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos oleh para petani.
Apalagi, kata Dahlan, PT Sampoerna kini membina lebih dari 21 ribu petani di berbagai daerah.
“Bagaimana kalau PBB bisa menemukan resources atau best practice dari negara lain yang bisa mengelola sampah organik ini dengan lebih baik."
"Jadi connecting stakeholders saya rasa itu adalah salah satu usaha kecil kita, usaha kecil kita di Tribun dalam rangka bersama-sama membantu tugas yang mulia,” ungkap Dahlan.
Di sisi lain, Dahlan juga menyinggung tantangan lain yang bakal dihadapi manusia di dunia saat ini yakni, menghadapi unprecedented perubahan yang akan dideliver oleh artificial intelligence atau AI.
Malaysia Ajukan Permintaan Import Beras, Kementan Siapkan Ratusan Ribu Hektare Lahan di Kalbar |
![]() |
---|
Kemenperin Targetkan Net Zero Emission 2050, Banyak Investor Lirik Industri Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
TERUNGKAP Alasan Sebenarnya di Balik Penggantian Dirut Bulog Diganti Personel TNI |
![]() |
---|
Tantangan Berat Pemerintah untuk Hapus Utang 1 Juta UMKM di Perbankan |
![]() |
---|
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan, Menteri Kebudayaan: Ini Sejarah Resmi Kita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.