Berita Terkini Arema

GM Arema FC Usai Insiden Pelemparan: 3 Tahun Jaga Eksistensi Klub, Seakan-akan Tidak Dihormati

Manajemen Arema FC angkat bicara usai insiden pelemparan batu yang dilakukan oknum suporter terhadap bus Persik Kediri.

Tribun Jatim Network/Purwanto
Warga melintas di area Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/1/2025). Stadion Kanjuruhan dilakukan renovasi pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa. Renovasi stadion dengan luas 3,4 hektare itu telah rampung dengan digarap oleh PT Waskita Karya. Kapasitasnya baru stadion mampu menampung 21.603 penonton. Rinciannya yakni tribune barat VVIP 108 seat, VIP 2.465 seat, media 134 seat, disabilitas 16 seat, tribune timur 4.352 seat, tribune utara 7.264 seat, dan tribune selatan 7.264 seat. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Manajemen Arema FC angkat bicara usai insiden pelemparan batu yang dilakukan oknum suporter terhadap bus Persik Kediri.

Melalui keterangan pers, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan kekecewaan mendalam atas insiden pelemparan bus tim Persik Kediri usai pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (11/5/2025). 

Dia juga menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan dan mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat.

"Kami kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," ujar Inal Senin (12/5/2025). 

Dia mengatakan, selama tiga tahun ini Arema FC berusaha untuk mempertahankan eksistensi klub.

Manajemen Arema FC terus berupaya untuk dapat bermain di rumah sendiri pasca Tragedi Kanjuruhan.

Namun, saat kembali ke Stadion Kanjuruhan justru mendapatkan insiden yang kurang mengenakkan.

"Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri,"

"Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi, padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini,"

"Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini," Ungkapnya.

Inal juga menyinggung hilangnya dukungan suporter selama tiga tahun terakhir dan ekspektasi tinggi yang diterima tim saat kembali bermain di Malang. 

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti," ujarnya.

Inal juga menyoroti pihak keamanan terkait standar pengamanan pertandingan. 

Dia meminta pihak keamanan untuk melakukan evaluasi.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved