Berita Terkini Arema

GM Arema FC Usai Insiden Pelemparan: 3 Tahun Jaga Eksistensi Klub, Seakan-akan Tidak Dihormati

Manajemen Arema FC angkat bicara usai insiden pelemparan batu yang dilakukan oknum suporter terhadap bus Persik Kediri.

Tribun Jatim Network/Purwanto
Warga melintas di area Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/1/2025). Stadion Kanjuruhan dilakukan renovasi pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa. Renovasi stadion dengan luas 3,4 hektare itu telah rampung dengan digarap oleh PT Waskita Karya. Kapasitasnya baru stadion mampu menampung 21.603 penonton. Rinciannya yakni tribune barat VVIP 108 seat, VIP 2.465 seat, media 134 seat, disabilitas 16 seat, tribune timur 4.352 seat, tribune utara 7.264 seat, dan tribune selatan 7.264 seat. 

Sebab, kejadian tersebut berada di area luar Stadion Kanjuruhan yang menjadi konsen pihak keamanan.

"Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC,"

"Laga kemarin itu level renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya,"

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan," bebernya.

Dari sisi produksi pertandingan, Inal mengatakan kalau dalam dua pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menelan dana lebih dari Rp 1 Miliar.

Pertama ialah untuk Charity Games (laga persahabatan) dan pertandingan resmi Liga 1 menghadapi Persik Kediri.

Dana tersebut dibuat untuk melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam). 

"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam,"

"Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini (Stadion Kanjuruhan)," katanya.

Manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu. 

"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus , entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah,"

"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” tutur Yusrinal.

Dia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri. 

"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri,"

"Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujar Yusrinal.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved