Berita Viral

Jelang Subuh, Induk Gajah Meratapi Anaknya yang Ditabrak Truk, Polisi: Dia Punya Hati Seorang Ibu

Sebuah peristiwa memilukan baru-baru ini terjadi. Seekor aak gajah ditabrak truk jelang subuh.

Editor: Januar
Tangkap layar YouTube The Star
VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkap layar YouTube The Star pada 11 Mei 2025, memperlihatkan seekor induk gajah yang menyaksikan kematian anaknya yang ditabrak truk. Insiden ini terjadi tepat di Hari Ibu Internasional. 

Ia menambahkan, induk gajah yang marah kemudian merusak bagian depan truk.

Pengemudi tidak mengalami luka.

Video kejadian ini menuai simpati luas di media sosial. Banyak netizen mengekspresikan duka mereka atas tragedi ini.

“Betapa sedihnya sang induk, menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kolong truk. Ia memiliki hati seorang ibu, meski hanya seekor hewan,” tulis seorang netizen.

“Seolah-olah induk gajah itu masih berharap anaknya hidup,” ujar yang lain.

Beberapa netizen menyoroti fakta bahwa insiden menyedihkan ini terjadi tepat pada Hari Ibu Internasional.

Jalan Raya Timur-Barat dikenal sebagai lokasi yang rawan konflik manusia dan satwa liar, terutama karena semakin menyusutnya habitat gajah.

Perhilitan menyarankan pengendara untuk menggunakan jalan ini antara pukul 11.00 hingga 16.00 guna mengurangi kemungkinan bertemu satwa liar, menurut laporan media setempat.

Pada November 2024, Yusoff mengumumkan pembangunan Suaka Gajah Perak, yang bertujuan mengurangi konflik manusia-gajah di wilayah tersebut.

Suaka ini, ditargetkan rampung pada tahun 2029, menurut laporan Malay Mail.

Aktivis Satwa Liar Buka Suara
Mengutip Malay Mail, aktivis satwa liar mendesak pemerintah Malaysia untuk meningkatkan pembangunan jalur penyeberangan satwa liar di jalan raya, meskipun sejumlah rambu peringatan telah tersedia.

“Setiap tahun kita menyaksikan insiden tragis di mana hewan seperti tapir tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan untuk mencari makanan,” kata Lee Lam Thye, mantan politisi dan aktivis satwa liar terkemuka.

“Tabrakan ini tidak hanya menyebabkan hilangnya satwa liar yang berharga, tetapi juga membahayakan keselamatan pengemudi,” tambahnya dalam pernyataan kepada The Star.

Kepala Pusat Penelitian Keselamatan Jalan Raya Universitas Putra Malaysia, Teik Hua Law, menyarankan penggunaan sensor gerak, jalur getaran, dan penyeberangan layang sebagai solusi.

“Langkah-langkah ini secara signifikan dapat mengurangi risiko kecelakaan jika dibarengi dengan peningkatan rambu dan edukasi publik,” ujarnya kepada New Straits Times.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved