Berita Eentertainment

Rafathar Laporkan Nagita Slavina Malas Mandi ke Dedi Mulyadi, Minta Ibunya Dimasukan Barak Militer

Rafathar Malik Ahmad, membuat video lucu yang meniru tren viral dengan berpura-pura melaporkan sang ibu, Nagita, kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Tribun Jakarta
RAFATHAR LAPOR DEDI MULYADI - Tangkapan layar video Rafathar adukan Nagita Slavina ke Gubernur Dedi Mulyadi. Sulung Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ini minta ibunya dimasukkan ke barak militer karena susah mandi dan susah makan. 

Video ini kemudian diunggah ulang oleh Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (13/5/2025).

"Bahkan Rafathar pun mengadukan @raffinagita1717 karena malas mandi agar dijemput ke barak militer," tulis @dedimulyadi71.

Program Barak Militer Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM

Di sisi lain, kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi soal pendidikan bergaya militer menuai reaksi keras dari sebagian warga.

Seorang warga Bekasi bernama Adhel Setiawan secara resmi melaporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM pada Kamis (8/5/2025).

Adhel, yang berdomisili di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa laporannya merupakan bentuk penolakan terhadap pendekatan yang dinilainya tidak manusiawi.

Menurutnya, setiap anak memiliki bakat dan cita-cita berbeda, dan tidak semuanya ingin diarahkan menjadi TNI atau dibentuk dengan disiplin militer.

Baca juga: Bupati Cianjur Dukung Program Dedi Mulyadi, Siswa Terindikasi LGBT akan Dikirim ke Barak Militer

"(Laporan) sebagai bentuk protes atas kebijakan Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi yang menempatkan anak-anak bermasalah dengan perilaku akan ditempatkan di barak militer."

"Kami enggak setuju kalau anak ini disamaratakan, diseragamkan, maupun dibina dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan," ujar Adhel yang didampingi kuasa hukumnya, Rezekinta Sofrizal, Senin (12/5/2025) dilansir Tribun Jakarta.

Sebagai orang tua, Adhel menyebut bahwa kebijakan tersebut melanggar hak asasi manusia karena menjadikan anak sebagai objek yang harus dibentuk secara paksa.

"Padahal anak ini sebagai manusia, itu mereka itu kan punya kemauan, punya harkat, punya martabat, punya karsa, dan punya bakat yang sudah ada sejak lahir, yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ungkap Adhel. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved