Berita Terkini Bangkalan

Sosok Hasani Bin Zuber, Lora Sekaligus Politisi Muda Bertekad Kawal Pembangunan Daerah Melalui KAHMI

Mendorong terwujudnya pembangunan daerah tidak semata berpangku terhadap kehadiran pemerintah dan partai politik, namun juga membutuhkan peran penting

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa/Hasani Centre
ELABORASI LINTAS SEKTORAL - Hasani bin Zuber (kiri) bersama Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI sekaligus Sekjen DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron (tengah) dan Bupati Bangkalan, Lukman Hakim (kanan) dalam Pelantikan Pengurus KAHMI Bangkalan dilaksanakan di Pendapa Agung Bangkalan, Selasa (13/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Mendorong terwujudnya pembangunan daerah tidak semata berpangku terhadap kehadiran pemerintah dan partai politik, namun juga membutuhkan peran penting organisasi kemasyarakatan dan masyarakat sipil.

Semangat elaboratif lintas sektoral itulah yang saat ini sedang diusung Hasani bin Zuber, kyai muda atau lora sekaligus anggota Komisi VI DPR RI setelah didapuk sebagai Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Bangkalan.    

Hasani mengungkapkan, terwujudnya pembangunan sebuah daerah secara berkelanjutan termasuk Kabupaten Bangkalan membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.

Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.  

“Kami berharap pelantikan kemarin itu menjadi momentum baru untuk memperkuat sinergi antara alumni HMI, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan Bangkalan yang lebih maju, sehat, dan berdaya saing,” ungkap Hasani kepada Tribun Madura, Rabu (14/5/2025).

Pelantikan Pengurus KAHMI Kabupaten Bangkalan dilaksanakan di Pendapa Agung Bangkalan, Selasa (13/5/2025).

Selain Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, kesempatan itu juga dihadiri Sekjen DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron yang juga menjabat Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI serta Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof Dr Syafi’, SH, MH.

“KAHMI Bangkalan siap menjadi mitra aktif pemerintah daerah dan pusat. Kami akan berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur, pengembangan sosial, serta pemberdayaan generasi muda,” tegas Hasani.

Meski usianya masih menapaki 40 tahun, namun sosok Hasani sudah akrab di kalangan masyarakat Bangkalan sebagai gudangnya proses pengembangan dan pembeberan pemikiran lebih mendalam berlandaskan konsep nasionalis religius.

Hasani merupakan salah seorang dzurriyah ulama besar Syaikhona Kholil dari garis keturunan almaghfurlah KH Zuber Muntashor, pengasuh Ponpes Nurul Cholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan. Ponpes tersebut didirikan sejak tahun 1957, saat ini memiliki santri lebih dari 5000 orang.

Setelah memperdalam ilmu agama di Ponpes Al Amien Prenduan, Sumenep, Madura dan Ponpes Lirboyo di Kediri, Politisi Partai Demokrat itu memperdalam ilmu politik di Universitas Muhammadiyah Malang.

Ia melanjutkan magisternya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan gelar Magister Kebijakan Publik.

Pada Desember 2019, Hasani dipercaya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk mendirikan Ma'had Aly ke-46 di Indonesia.

Kampus Pesantren yang dibangun di samping kediamannya, Kampung Kramat Tikus, Kelurahan Pangeranan, Kota Bangkalan itu seolah mempertegas cita-cita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban dunia Islam dan tujuan studi Islam dunia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved