Berita Viral
Aura Cinta Kecewa Dituduh Miskin oleh Dedi Mulyadi, Luka Debat dengan Gubernur Jabar Masih Membekas
Aura Cinta masih merasa sakit hati dan kecewa setelah berkali-kali disebut miskin oleh Dedi Mulyadi dalam debat soal penggusuran warga Bekasi.
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM - Nama Aura Cinta kini semakin dikenal publik bukan hanya sebagai selebgram muda, tetapi juga sebagai salah satu suara yang vokal menyuarakan keresahan rakyat kecil.
Di balik ketenarannya, tersimpan kisah emosional yang menyayat hati.
Perempuan 20 tahun asal Bekasi ini mengaku masih merasakan luka batin setelah pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang berlangsung penuh tensi dan kontroversi.
Aura Cinta adalah salah satu dari ratusan warga yang terkena dampak penggusuran bangunan liar di bantaran Kali Cikarang, Bekasi.
Ia pertama kali viral pada April 2025 setelah mengunggah video keluh kesahnya mengenai penggusuran yang ia alami.
Unggahannya menjadi viral dan menarik perhatian masyarakat luas, hingga akhirnya Gubernur Jawa Barat turun tangan langsung untuk menemui para korban.
Baca juga: Nasib Aura Cinta Usai Debat dengan Dedi Mulyadi, Dipuji Gubernur hingga Ungkap Ingin Kuliah di UI
Namun sayangnya, pertemuan yang seharusnya menjadi forum diskusi dan penyelesaian masalah justru berubah menjadi ajang perdebatan panas antara Aura dan Dedi Mulyadi.
Bukan hanya kecewa, Aura juga merasa dipermalukan secara pribadi setelah disebut miskin oleh sang gubernur.
Ia menuturkan bahwa saat datang ke forum tersebut, dirinya berharap bisa menyampaikan aspirasi terkait dampak penggusuran yang dialami keluarganya.
Namun yang terjadi, diskusi melebar ke isu lain, yakni soal larangan wisuda di sekolah.
“Sedih sih waktu debat gitu soalnya waktu debat dengan beliau itu bukan tentang membahas kegusuran tapi ke wisuda,” kata Aura Cinta saat jadi bintang tamu di acara Rumpi No Secret, episode Rabu (28/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Aura sempat menyampaikan bahwa banyak rakyat kecil yang merasa terbebani dengan larangan wisuda.
Menurutnya, wisuda adalah momen penting bagi anak-anak dan keluarga mereka, terutama bagi warga tidak mampu yang jarang merayakan pencapaian.
“Kalau sekolah tanpa wisuda itu kan semua orang itu kan ga semuanya mampu ya pak, banyak rakyat miskin," kata Aura Cinta dalam pertemuan warga gusuran dengan Dedi Mulyadi pada April lalu.
Namun, pendapatnya itu ditanggapi keras oleh Dedi Mulyadi.
Baca juga: Sudah 2 Kali Rumahnya Diteror Pakai Ular King Kobra, Dedi Mulyadi Balas Ancam: Candaanmu Berlebihan
Dalam potongan video yang kemudian viral di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, sang gubernur menyindir warga miskin yang dianggap ‘bergaya’ karena mengadakan wisuda, padahal tinggal di bantaran kali dan tidak memiliki rumah layak.
“Iya rakyat miskin ga punya rumah lagi, tinggalnya di bantaran kali lagi, tapi sekolahnya mau gaya-gayaan ada wisuda,” ucap Dedi.
Video Viral Tanpa Izin, Aura Panen Hujatan
Dikutip dari Grid.ID, Aura mengungkapkan bahwa video debat tersebut diunggah tanpa persetujuan dari dirinya maupun warga lainnya.
Ia baru mengetahui video itu sudah tersebar setelah diberitahu oleh keluarganya.
“Jengkel soalnya waktu itu video diupload tanpa ada izin dari kami. Taunya dapet kabar dari saudara ternyata viral,” kata Aura menanggapi ke-viralannya, dikutip dari acara Rumpi.
Aura tidak menyangkal kondisi ekonominya yang terbatas, namun ia merasa terluka oleh pernyataan sang gubernur.
Ia merasakan harga dirinya seolah direndahkan setelah berulang kali dilabeli miskin oleh Dedi Mulyadi.
“Kalau miskin jangan banyak gaya,” kata Aura meniru ucapan Dedi Mulyadi.
“Sakit hati. Saya tujuannya untuk speak up tapi datang ke sana kok derajat saya seperti diturunkan,” sambung Aura Cinta.
Baca juga: Ingat Siswa SMP Asal Depok yang Linglung seusai Study Tour? Kini Didatangi Dedi Mulyadi
Sejak video itu ramai diperbincangkan, Aura mengaku menerima banyak hujatan dari netizen. Bahkan di lingkungan tempat tinggalnya, ia merasa dijauhi dan menjadi bahan pergunjingan tetangga.
Tak sedikit yang mencapnya hanya mencari sensasi, padahal niatnya hanya ingin menyuarakan suara rakyat kecil.
Namun, perempuan berusia 20 tahun ini mencoba berdamai dengan keadaan dan memilih mengambil hikmah dari popularitas yang diraihnya secara tiba-tiba.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa menerima hujatan dari netizen. Tapi soal penggusuran itu masih berat untuk diterima,” tutup Aura.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.