Berita Terkini Jombang

Kisah Menyentuh Gadis di Jombang, Berjuang Sejak SD Rawat Neneknya yang Lumpuh Seorang Diri

Di sudut sempit Gang Baru, Desa Kepatihan, Jombang, hidup seorang gadis remaja bernama Alfita Surya Dewi (15) yang layak dijuluki 'Malaikat kecil'.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Anggit Pujie Widodo
REMAJA RAWAT NENEK - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang Donny Anggun saat Berkunjung ke Kediaman Alfita Surya Dewi di Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Minggu (1/6/2025). Rawat neneknya sendirian di rumah yang hanya ditinggali berdua. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG – Di sudut sempit Gang Baru, Desa Kepatihan, Jombang, hidup seorang gadis remaja bernama Alfita Surya Dewi (15) yang layak dijuluki 'Malaikat kecil'. 

Sejak duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD), Alfita telah merawat neneknya, Saripah (80), yang lumpuh akibat osteoporosis.

Berbeda dari remaja seusianya, Alfita memikul tanggung jawab besar.

Selain berjuang sebagai siswa kelas 9 di SMP Negeri 1 Jombang, ia mengurus rumah dan merawat neneknya seorang diri.

Meski hidup dalam keterbatasan, Alfita tetap bersemangat belajar dan bercita-cita masuk SMA Negeri 2 Jombang, salah satu sekolah favorit di kota itu.

Rumah mereka sederhana dan bersih meski tanpa perabot lengkap.

Di ruang tamu hanya ada tikar dan kursi roda nenek yang diletakkan di dekat pintu.

Tetangga sekitar mengenal Alfita sebagai anak yang berbakti dan cerdas.

Dukungan pun mengalir dari lingkungan sekitar yang membantu keperluan administrasi, pendidikan, hingga kebutuhan harian.

Kisah menyentuh Alfita dan neneknya terungkap saat Wakil Ketua DPRD Jombang Donny Anggun mengunjungi kediaman mereka pada Minggu (1/6/2025) sore.

Didampingi Kepala Desa Kepatihan Erwin Pribadi, Donny memastikan bahwa hak-hak dasar Saripah dan Alfita terpenuhi.

"Kami datang untuk memastikan mereka mendapat hak layanan kesehatan dan pendidikan," ucap Donny saat dikonfirmasi pada Senin (2/6/2025)

Dari kunjungan itu diketahui, Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik Saripah masih berstatus non-Penerima Bantuan Iuran (non-PBI), artinya biaya ditanggung sendiri. 

Politisi PDIP ini pun langsung berkoordinasi dengan perangkat desa untuk mengubahnya menjadi KIS PBI agar iurannya ditanggung pemerintah.

Sementara Alfita sudah terdaftar sebagai penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa lainnya.

Saripah sendiri menyambut kunjungan itu dengan haru meski hanya bisa berbaring.

"Biasanya bisa pakai kursi roda, tapi kaki sedang sakit," katanya lirih.

Sementara itu, Kepala Desa Erwin Pribadi, ia mengaku selama ini ikut membantu kebutuhan harian Alfita dan Saripah dari kantong pribadi.

Ia juga aktif menggandeng berbagai pihak untuk memastikan warganya mendapat bantuan.

"Warga sekitar pun kami minta ikut memantau kondisi Alfita dan neneknya, agar kami segera tahu jika ada kebutuhan mendesak," ungkap Erwin.

Dari data desa, Alfita hidup bersama neneknya sejak kecil.

Ibunya meninggal saat melahirkan dirinya dan saudara kembarnya, Elfita.

Ayah dan kakaknya tinggal terpisah, sementara Elfita kini tinggal bersama kerabat ibu di Surabaya.

Kisah Alfita menjadi pengingat bahwa kasih sayang, tanggung jawab, dan ketegaran bisa tumbuh dalam jiwa muda yang besar.

Gadis kecil ini bukan hanya merawat neneknya, namun juga merawat harapan banyak orang akan masa depan yang penuh empati dan kemanusiaan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved