Menurut Ketut, tes urine ini juga menjadi bagian dari strategi pencegahan dini terhadap kemungkinan masuknya barang terlarang melalui berbagai jalur, termasuk melalui kunjungan, pengiriman barang, maupun interaksi antar WBP.
Dengan adanya tes urine secara rutin ini diharapkan bisa memberikan efek jera dan memperkuat sistem pengawasan internal.
"Selain bertujuan untuk deteksi dini, kegiatan ini juga menjadi media edukasi bagi WBP, bahwa pihak Lapas sangat serius dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang benar-benar berorientasi pada pembinaan, bukan tempat berkembangnya penyalahgunaan narkotika," tegasnya.
Dengan keberhasilan pelaksanaan tes urine kali ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga integritas dan kualitas pelayanan pemasyarakatan serta menjadi garda terdepan dalam perang terhadap narkoba di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.