Berita Pamekasan
Daftar 14 Penyakit yang Masuk Program Skrinning Riwayat Kesehatan BPJS Kesehata, Khusus Peserta JKN
BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan secara aktif menggaungkan program Skrining Riwayat Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan secara aktif menggaungkan program Skrining Riwayat Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.
Program ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif yang diinisiasi BPJS Kesehatan Pamekasan untuk mendeteksi potensi risiko penyakit sejak dini, sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan lebih awal.
Serta dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan, Nuzuludin Hasan menjelaskan, kesehatan merupakan bentuk insvestasi jangka panjang yang sangat penting bagi setiap individu.
Kata dia, dengan kondisi tubuh yang sehat, maka produktivitas dan kualitas hidup masyarakat akan semakin meningkat.
Apalagi kesehatan bukan sekadar kebutuhan dasar, melainkan merupakan investasi jangka panjang yang harus dijaga dan pelihara.
"Dengan kondisi tubuh yang sehat, maka kita akan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Maka dari itu penting sekali menjaga kesehatan sejak dini dengan rutin melakukan Skrining Riwayat Kesehatan," kata Nuzul, Jumat (13/6/2025).
Nuzul menambahkan, sebelumnya Skrining Riwayat Kesehatan dapat mendeteksi enam jenis penyakit, kini telah ditingkatkan cakupannya menjadi 14 penyakit kronis.
Peningkatan ini menurutnya dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit di kalangan peserta JKN.
"Saat ini terdapat 14 penyakit kronis yang dapat terdeteksi melalui Skrining Riwayat Kesehatan, diantaranya adalah diabetes melitus, hipertensi, stroke, ischemic heart diase, talasemia, kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, kanker paru, turbekulosis, Penyakit Paru Obstruktis (PPOK), anemia, hepatitis B dan Hepatitis C," jelasnya.
"Apabila peserta JKN diketahui memiliki salah satu dari risiko penyakit ersebut, peserta JKN bisa segera melakukan penapisan atau Skrining Riwayat Kesehatan dan konsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)," tambahnya.
Nuzul menyebut peserta JKN berkesempatan melakukan Skrining Riwayat Kesehatan sebanyak sekali dalam setahun.
Dengan adanya inovasi digital yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan, peserta dapat melakukan Skrining Riwayat Kesehatan dimana saja hanya dengan mengakses Aplikasi Mobile JKN.
"Untuk melakukan Skrining Riwayat Kesehatan saat ini terbilang sangat mudah sekali. Peserta JKN dapat memanfaatkan fitur Skrining Riwayat Kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN, Sehingga peserta dapat melakukan dimana saja tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan Skrining Riwayat Kesehatan," ujarnya.
"Harapannya dengan adanya inovasi digital ini masyarakat semakin tertarik untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN dan bisa lebih sadar untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari risiko penyakit kronis," harap Nuzul.
Disisi lain, Dokter Hendarto mendukung penuh terwujudnya masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga kesehatan.
Mengingat sekarang masa-masa peralihan musim di Indonesia yang harus selalu merawat dan menjaga tubuh agar tetap segar dan bugar.
"Penyakit dengan kunjungan terbanyak pada akhir-akhir ini adalah kasus infeksi saluran pernapasan dan mual muntah atau Gastroenteritis akut. Hal ini dipengaruhi dengan adanya masa peralihan musim," ujar Hendarto.
Hendarto menyampaikan bahwa masyarakat harus mempunyai paradigma sehat dan selalu menjaga pola hidup sehat.
Selain itu ia mengimbau kepada masyarakat jika terdapat tanda-tanda risiko kesehatan bisa segera menghubungi fasilitas kesehatan yang ada, untuk mencegah dan meminimalisir penyakit yang lebih parah.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Pamekasan untuk memiliki cara pandang yang sehat, yaitu lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara mencegahnya adalah menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, makan-makanan bergizi dan tidak berlebihan, tidak begadang, menghindari stress, dan berada di lingkungan yang sehat," pesan Hendarto.
Selain itu, untuk mendukung masyarakat yang sehat, Hendarto juga memberikan instruksi kepada tenaga kesehatan perawat dan bidan di tempat praktiknya untuk memberikan edukasi terkait menjaga pola hidup sehat dan memberikan informasi kemudahan dalam melakukan Skrining Riwayat Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN kepada masyarakat.
"Saya selalu mengimbau kepada perawat dan bidan disini, untuk selalu memberikan informasi, edukasi serta motivasi kepada pasien yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatannya. Selain itu kami juga selalu menyarankan masyarakat untuk rutin setiap satu kali dalam setahun untuk melakukan Skrining Riwayat Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN, guna mengetahui risiko penyakit untuk kesehatannya," tutup Hendarto.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Kisah Haru Warga Kramat Nikmati Jalan Mulus ke Sekolah dan Masjid, TMMD di Pamekasan Disebut Sukses |
![]() |
---|
Pengakuan Ibu Siswa Korban Perundugan di SMPN 2 Pademawu Pamekasan: Pusing dan Trauma |
![]() |
---|
Kini Peserta JKN di Madura Tak Perlu Antre ke Klinik Mata, Bisa Pakai Aplikasi Mobile JKN dari Rumah |
![]() |
---|
Nasib Terkini Pelaku Perundungan di Pamekasan seusai Ibu Korban Tolak Tawaran Damai |
![]() |
---|
Puluhan Siswa di Pamekasan Request Menu MBG, Dari Lalapan hingga Spageti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.