Berita Viral
4 Hari Lebih Tak Ada yang Tahu Dosen Meninggal di Kos, Ketahuan Begitu Bau Busuk, Ini Penyebabnya
Dosen asal Medan meninggal dunia di kamar kos selama empat hari. Tak ada yang menyadarinya sampai bau busuk menguar.
TRIBUNMADURA.COM - Tak satu orang pun tahu dosen asal Medan, Sumatera Utara, ini telah meninggal dunia di kamar kosnya.
Theresia Simatupang baru ditemukan di indekos Eden di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, empat hari lebih setelah kematiannya.
Itu saja diketahui setelah bau busuk menguar di sekitar kos.
Setelah ditelusuri polisi, penyebab kematian Theresia kini terkuak.
Laporan baru diterima Kapolsek Colomadu, AKP Juritna, sekira pukul 15.30 WIB pada Senin (16/6/2025) malam.
Anggotanya langsung bergerak mendatangi lokasi untuk memeriksa.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Baca juga: Mantan Dosen di Sumenep Diduga KDRT dan Selingkuh, Istri Lapor Polisi
Berdasarkan keterangan pemilik indekos, memang sudah tercium bau tidak enak sejak beberapa hari lalu.
Pemilik indekos kemudian meminta seorang tukang mengecek sumber bau itu.
"Sumber bau ada di kamar nomor 17."
"Kondisi pintu tidak dikunci."
"Setelah dibuka, ditemukan Theresia sudah meninggal."
"Diperkirakan lebih dari 4 hari," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (16/6/2025).
Berdasarkan identitas, jelas Kapolsek Colomadu, yang bersangkutan merupakan seorang dosen.
Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui persis kampus yang menjadi tempat mengajar.
AKP Juritna mengungkapkan, perempuan itu tinggal seorang diri di indekos selama sekira satu tahun.
Baca juga: Nyelonong saat Menyebrang, Pemotor Tewas Tertabrak Bus Sugeng Rahayu di Jalan By Pass Mojokerto

Saat ditanya apakah ada tanda kekerasan, terangnya, masih dilakukan penyelidikan guna memastikan hal tersebut.
"Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Kota Surakarta untuk autopsi," terangnya.
Terpisah, PS Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi menyebut, dugaan sementara korban yang ditemukan meninggal di kamar indekos tersebut karena sakit.
Saat ditemukan, jenazah dalam posisi terlentang.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan tim medis Puskesmas Colomadu 2 dan Inafis Polres Karanganyar, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
"Dari keterangan saksi, korban diduga meninggal pada Kamis (12/6/2025)."
"Korban masih terlihat pulang dari gereja pada Minggu (8/6/2025)."
"Setelah itu tidak lagi dan ditemukan sudah membusuk di dalam kamar," jelasnya.
Baca juga: Paman dan Keponakan di Lumajang Tewas Kecelakaan, Motornya Ditabrak Truk Pasir dari Belakang
Di sisi lain, warga Jl Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar geger dengan penemuan dua jasad di rumah, Senin (1/1/2024).
Sejumlah warga juga terlihat bergerombol untuk menyaksikan peristiwa itu di depan lokasi.
Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto mengatakan penemuan dua orang meninggal dunia di rumah diketahui sekitar pukul 16.45 WIB.
Awalnya, warga curiga dengan bau tidak sedap mirip bangkai dari salah satu rumah di Jl Sulawesi.
Bau itu sudah menguar dua hari sebelum penemuan jenazah.
"Dua hari lalu mulai mencium bau tak sedap, tapi baunya terasa paling parah hari ini (Senin)," kata Jarno, salah satu warga Jl Sulawesi yang rumahnya berada di depan lokasi.
Jarno mengatakan kondisi pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua mayat mulai tertutup rapat sejak tiga hari lalu.
Sejak itu, lampu rumah tersebut juga tidak menyala.
Warga kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan diteruskan kepada ketua RW.
"Tadi sore, saya mendapat laporan dari ketua RT 3 soal bau bangkai di lokasi. Akhirnya, saya bersama ketua RT 3 mencoba mengecek ke lokasi," kata Siswanto.
Karena kondisi pagar rumah terkunci, Siswanto bersama ketua RT mengecek sumber bau bangkai dengan cara memanjat pagar dari samping rumah.
Setelah dicek, Siswanto melihat ada satu mayat tergeletak di teras rumah.

Kemudian warga mendobrak pintu pagar untuk masuk ke halaman rumah.
Ternyata di ruang bekas toko yang berada di depan teras rumah juga ada satu mayat lagi dengan posisi tengkurap.
"Kedua korban perempuan, satu korban adalah pemilik rumah dan satu korban lagi pembantunya," ujarnya.
Menurut Jarno, penghuni rumah itu memang tertutup dengan lingkungan.
Penghuni rumah jarang bersosialisasi dengan warga.
Kondisi pagar rumah juga selalu tertutup.
Baca juga: Bocah 9 Tahun di Sampang Tewas Tenggelam saat Mandi di Sungai Usai Salat Jumat
Ketika ditinggal keluar, penghuni menggembok pintu pagar dari luar.
Pantauan di lokasi, kondisi tembok pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua mayat cukup tinggi.
Pintu pagar juga tinggi dan kondisinya tidak bisa terlihat dari luar rumah.
Informasinya, rumah itu juga menjadi tempat penitipan anjing.
Di rumah itu memang terdengar suara gonggongan anjing yang bersaut-sautan saat polisi melakukan olah TKP.
-----
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Berita viral lainnya.
Tabiat Kades Heni Tersenyum Usai Korupsi Rp500 Juta dari Jual Aset Desa, Terancam 5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Beda Sifat dan Kelakuan Ayah Samarinda: Sosok Penyayang Anak, Tetiba Tega Habisi Nyawa Buah Hati |
![]() |
---|
Dulu Debat dengan Dedi Mulyadi, Aura Cinta Kini Muncul Singgung Gubernur: Dijadiin Konten Pejabat |
![]() |
---|
Niat Belajar Agama, Anak-anak Berakhir Ketakutan saat Rumah Doa Tetiba Dirusak, Pemicu ‘Salah Paham’ |
![]() |
---|
Pilu Bayi J Terlahir Sumbing lalu Ditinggal Ibu di Tempat Bersalin, Tertolong Berkat Orang Dermawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.