Berita Terkini Sumenep

Mantan Dosen di Sumenep Diduga KDRT dan Selingkuh, Istri Lapor Polisi

Seorang mantan dosen di Sumenep Diduga melakukan KDRT dan perselingkuhan. Sang istri akhirnya memutuskan membuat laporan ke polisi.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
ISTIMEWA
ilustrasi KDRT di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Seorang mantan dosen di Sumenep Diduga melakukan KDRT dan perselingkuhan.

Sang istri akhirnya memutuskan lapor polisi.

Fadlillah (33) Warga Dusun Malakah Desa Jaddung Kecamatan Pragaan, Kabupten Sumenep ini memutuskan untuk melaporkan suaminya ke polisi.

Sebab suaminya, Mukhlishi diduga melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya sendiri.

Hal ini tercatat dalam Laporan Polisi Nomor LP/B/220N/2025/SPKT/POLRESSUMENEP/POLDAJAWATIMUR.

Fadlillah melayangkan laporannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sumenep pada hari Senin (5/5/2025) pukul 16.00 WIB.

Melalui Kuasa Hukum Fadlillah, Andi Subahri membenarkan laporan kasus KDRT tersebut dan mengatakan bahwa kliennya telah menikah dengan suaminya (Mukhlisi) pada tanggal 30 Agustus 2021.

Pernikahan itu tercatat secara sah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pragaan dengan akta nikah nomor 0293/039/Vl/2021.

Alasan lainnya, selain KDRT korban mengakui bahwa suaminya yakni atas nama Mukhlisi diduga ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain.

"Tahun 2023 lalu, Mukhlishi diketahui telah melakukan perselingkuhan dengan seorang Warga Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang Sumenep," sebut Andi Subahri melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (6/5/2025).

Hubungan perselingkuhan tersebut terungkap setelah digerebek oleh warga di Sema, tepatnya di Desa Gapura Tengah Kecamatan Gapura.

"Terbukti, bahwa suami korban ini diketahui sedang berduaan pada malam hari di dalam rumah kosong bersama perempuan lain," tuturnya.

Saat terlapor digerebek warga setempat, masih sempat mengakui bahwa telah menikah siri dengan selingkuhannya.

Meskipun demikian, warga tetap tidak percaya, sebab mereka melakukan pertemuan di sebuah rumah kosong dan dianggap mencurigakan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved