Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Polisi Pamekasan Tangkap Pengedar Narkoba hingga Demam Berdarah di Sampang Naik

Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopule, Kami (26/6/2025). Dari polisi Pamekasan tangkap 17 pengedar narkoba,

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
TERTUNDUK: 17 tersangka penyalahgunaan narkoba saat digiring masuk ke ruang tahanan Polres Pamekasan, Madura, Rabu (25/6/2025). 

“Penegakan hukum terhadap peredaran gelap narkoba adalah prioritas utama. Ini bukan hanya penangkapan, tapi bentuk nyata komitmen kami dalam memutus mata rantai narkotika di tengah masyarakat,” kata AKP Sri Sugiarto, Rabu (25/6/2025).

AKP Sri memastikan, tidak akan berhenti di sini untuk mengungkap pelaku narkoba.

Kata dia, siapa pun yang terlibat, baik sebagai pengedar, kurir, maupun bandar, akan diburu hingga tuntas. 

"Kami komitmen tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Polres Pamekasan," tegasnya.

Sementara 17 pelaku kini diamankan di Mapolres Pamekasan untuk menjalani proses hukum.

Pelaku terancam dengan Pasal 114 (1) JO 112 (1) UURI No. 35 Th. 2009, tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 sampai 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Lebih lanjut AKP Sri mengimbau seluruh masyarakat untuk terus berperan aktif memberikan informasi apabila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait narkoba.

“Kami butuh sinergi dengan masyarakat. Informasi dari warga adalah senjata awal untuk mengungkap jaringan besar. Mari kita jaga generasi dari kehancuran akibat narkoba,” ajaknya.

2. Kasus Demam Berdarah Dengue di Sampang Menunjukkan Tren Peningkatan, 5 Bulan Ratusan Orang Terserang

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang, Madura menghawatirkan mengingat, menunjukkan tren peningkatan, Rabu (25/6/2025).

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, selama lima bulan tercatat sudah ada ratusan orang terserang DBD.

"Sepanjang Januari hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 366 kasus DBD," kata Staf Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Sampang, Esti.

Parahnya, kelompok balita atau anak usia di bawah lima tahun di wilayah setempat menjadi yang paling rentan terpapar penyakit DBD.

Esti menyampaikan, balita memang masuk dalam kelompok usia yang sistem kekebalan tubuhnya belum optimal. 

"Itu sebabnya mereka sangat mudah terpapar DBD, apalagi bila lingkungan sekitar tidak bersih," terangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved