Madura Terpopuler
Madura Terpopuler: Polisi Pamekasan Tangkap Pengedar Narkoba hingga Demam Berdarah di Sampang Naik
Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopule, Kami (26/6/2025). Dari polisi Pamekasan tangkap 17 pengedar narkoba,
TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopule, Kami (26/6/2025).
Dari polisi Pamekasan tangkap 17 pengedar narkoba, hingga kasus demam berdarah di Sampang terus naik.
1. Polres Pamekasan Tangkap 17 Pengedar Narkoba, Komitmen Buru Bandar Hingga Tuntas
Satresnarkoba Polres Pamekasan, Madura mengungkap 7 kasus tindak pidana Narkoba.
Dari 7 kasus narkoba ini, Polisi mengamankan 17 terduga pengedar narkoba dengan barang bukti sebanyak 24,33 gram sabu-sabu.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto menjelaskan, diberantasnya kasus narkoba ini sebagai wujud komitmen Polres Pamekasan dalam menegakkan supremasi hukum terhadap tindak pidana narkotika.
Kata dia, 17 pelaku terduga pengedar sabu diringkus dalam waktu dan tempat atau lokasi berbeda.
17 pengedar narkoba tersebut diantaranya berinisial DS (46), FAA (37), MR (33) dan NN (47) warga Pamekasan yang diamankan petugas di area makam Ronggosukowati Kelurahan Kolpajung.
Selain itu, HH (33), SA (32), AS (29), dan MI (27) warga Pamekasan diamankan petugas di halamam rumah Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Sementara itu pelaku lain berinisial R (23) warga Pamekasan diamankan petugas di area SPBU Tlanakan, Pamekasan.
Sedangkan pelaku H (55) warga Bangkalan diamankan petugas di salah satu rumah di Jalan Cokroatmojo, Kelurahan Parteker, Pamekasan.
Pelaku HW (43) SW (55), I (45) dan R (23) warga Pamekasan diamankan petugas di salah satu rumah di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan.
Pelaku S (33), FAR (28) dan KM (25) warga Pamekasan diamankan petugas di salah satu rumah di Desa Panagguan, Proppo, Pamekasan.
Penangkapan 17 pelaku pengedar darkoba ini merupakan hasil pengembangan dari laporan masyarakat yang resah atas maraknya peredaran narkoba di wilayah mereka.
AKP Sri Sugiarto menegaskan bahwa langkah cepat dan terukur dilakukan pihaknya begitu informasi diterima.
“Penegakan hukum terhadap peredaran gelap narkoba adalah prioritas utama. Ini bukan hanya penangkapan, tapi bentuk nyata komitmen kami dalam memutus mata rantai narkotika di tengah masyarakat,” kata AKP Sri Sugiarto, Rabu (25/6/2025).
AKP Sri memastikan, tidak akan berhenti di sini untuk mengungkap pelaku narkoba.
Kata dia, siapa pun yang terlibat, baik sebagai pengedar, kurir, maupun bandar, akan diburu hingga tuntas.
"Kami komitmen tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Polres Pamekasan," tegasnya.
Sementara 17 pelaku kini diamankan di Mapolres Pamekasan untuk menjalani proses hukum.
Pelaku terancam dengan Pasal 114 (1) JO 112 (1) UURI No. 35 Th. 2009, tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 sampai 20 tahun penjara atau seumur hidup.
Lebih lanjut AKP Sri mengimbau seluruh masyarakat untuk terus berperan aktif memberikan informasi apabila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait narkoba.
“Kami butuh sinergi dengan masyarakat. Informasi dari warga adalah senjata awal untuk mengungkap jaringan besar. Mari kita jaga generasi dari kehancuran akibat narkoba,” ajaknya.
2. Kasus Demam Berdarah Dengue di Sampang Menunjukkan Tren Peningkatan, 5 Bulan Ratusan Orang Terserang
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang, Madura menghawatirkan mengingat, menunjukkan tren peningkatan, Rabu (25/6/2025).
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, selama lima bulan tercatat sudah ada ratusan orang terserang DBD.
"Sepanjang Januari hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 366 kasus DBD," kata Staf Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Sampang, Esti.
Parahnya, kelompok balita atau anak usia di bawah lima tahun di wilayah setempat menjadi yang paling rentan terpapar penyakit DBD.
Esti menyampaikan, balita memang masuk dalam kelompok usia yang sistem kekebalan tubuhnya belum optimal.
"Itu sebabnya mereka sangat mudah terpapar DBD, apalagi bila lingkungan sekitar tidak bersih," terangnya.
Pihaknya mengaku, terus berupaya melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk mengimbau seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Sampang.
Tujuannya, agar lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.
“Kami juga terus melakukan abatisasi atau pemberian obat pembunuh jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air milik warga,” pungkasnya.
3. Mahasiswa Pulau Kangean Unjuk Rasa Pemkab Sumenep Tolak Survei Seismik Migas
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean Sumenep menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemkab Sumenep pada Rabu (25/6/2025) pukul 10.30 WIB.
Mereka datang membawa spanduk bertulis "Aksi Jilid II Tolak Survei Seismik Migas di Kangean" tulisnya.
Mahasiswa kepulauan kangean ini menyampaikan orasinya dan tampak dijaga ketat oleh aparat keamanan dari personel kepolisian Polres Sumenep.
Faiq Hasan, salah satu koordinator massa aksi menyampaikan bahwa kepulauan saat ini sedang menghadapi ancaman serius akibat rencana dan pelaksanaan survei seismik migas oleh PT Gelombang Seismik Indonesia (GSI) yang bekerja samabdengan PT Kangean Energy Indonesia (KEI).
Hal itu kata Faiq Hasan, berpotensi merusak ekosistem laut yang rapuh dan mengancam sumber kehidupan utama bagi nelayan dan juga dinilai akan merusak tatanan sosial, budaya warga pulau kangean.
"Survei seismik migas ini bentuk nyata penjajahan ruang hidup rakyat pulau kangean, maka kami melokak seluruh kegiatan itu karena membuat masyarakat pulau kangean merasakan ketimbangan," teriak Faiq Hasan dalam orasinya.
Oleh karena itu, mahasiswa ini datang untuk menuntut pemerintah daerah pertama mendesak pemerintah untuk membatalkan seluruh rangkaian kegoatan survei seismik migas oleh PT GSI dan PT KEI di Pulau Kangean.
Kedua, mendesak pemerintah untuk mencabut seluruh bentuk persetujuan kegiatan eksplorasi migas dan segera mengambil sikap resmi menolak sebagai bentuk keberpihakan pada rakyat.
"Silahkan temui kami Bupati dan wakil bupati, dan kami tidak mau bertemu dengan pejabat yang tidak bisa sepaham dengan kita," teriaknya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
pengedar narkoba
demam berdarah
Sampang
Pamekasan
TribunMadura.com
Berita Madura terpopuler hari ini
Madura Terpopuler: Sampang Belum Mampu Gelar Sekolah Rakyat hingga Harga Tembakau Anjlok |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Kepsek SD Berani Kritisi Pembelajaran Mendalam hingga Firawat Siswi SD Meninggal |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Kasus Curanmor di Pamekasan hingga Tragedi Kemah di Sumenep |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Balapan Liar di Pamekasan hingga Nasib Guru ASN yang Hajar Muridnya |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Penipuan Lewat Jual Titip TikTok hingga Maling Beraksi di Puskesmas Pamekasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.