Berita Terkini Kediri

Ratusan Pemuda Diduga akan Ganggu Pengesahan PSHT Diamankan Polisi, Nangis Dipertemukan Orang Tuanya

Ratusan pemuda yang diduga hendak membuat onar di Kediri ditangkap. Menangis saat dipertemukan dengan orang tuanya.

Editor: Taufiq Rochman
Humas Polres Kediri
MENYESAL - Ratusan pemuda dibina di Mapolres Kediri usai diamankan lantaran diduga akan menggangu jalannya acara pengesahan PSHT Kabupaten Kediri, Minggu (29/6/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Ratusan pemuda yang diduga hendak membuat onar di Kediri ditangkap. Menangis saat dipertemukan dengan orang tuanya.

Polres Kediri mengamankan ratusan pemuda yang diduga hendak mengganggu jalannya acara pengesahan warga baru perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kabupaten Kediri di kawasan Sempu Exotic Park, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar Sabtu (28/6/2025) dini hari.

Langkah pengamanan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto.

Dari operasi yang dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB, ratusan pemuda diamankan dari dua lokasi berbeda, yakni di Kecamatan Wates dan Kecamatan Kunjang.

"Langkah ini kami ambil untuk menjaga kondusivitas dan kenyamanan acara pengesahan PSHT yang diikuti sekitar 1.450 warga baru," kata AKBP Bimo, Senin (30/6/2025). 

Dari pengamanan tersebut, petugas turut menyita sejumlah barang bukti seperti batu yang disimpan di jok motor, dua buah ruyung, pistol air berisi cairan cabai.

Selain itu adapula puluhan sepeda motor dengan pelat nomor tertutup lakban, klaker serta atribut berisi tulisan provokatif dan pakaian.

Para pemuda yang diamankan lantas dibawa ke Mapolres Kediri menggunakan truk dinas untuk menjalani pendataan, pembinaan, serta penegakan hukum apabila terbukti melanggar pidana.

Sebagian besar dari mereka ternyata masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

Saat dipertemukan dengan orang tua mereka di Mapolres Kediri, suasana mendadak haru.

Banyak dari para remaja tersebut menangis tersedu dan menyesali perbuatannya.

Mereka juga berjanji tak akan mengulangi aksi serupa.

"Kami lakukan pembinaan secara humanis, termasuk wawasan kebangsaan, pembinaan karakter, fisik, dan kedisiplinan."

"Ini sebagai bentuk perhatian kami agar mereka tidak terjerumus lebih jauh," tutur Kapolres Kediri

Dalam kegiatan pembinaan yang digelar di lapangan apel Mapolres Kediri, turut hadir perangkat desa dan para orang tua.

Setelah menjalani proses pendataan dan pembinaan, mereka yang tidak terbukti melanggar hukum diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing.

Kapolres Kediri juga menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir aksi apa pun yang mengganggu ketertiban umum, termasuk dari perguruan manapun.

Dia mengimbau seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih peduli terhadap pergaulan anak-anak mereka.

"Pencak silat sejatinya adalah seni bela diri luhur yang bertujuan melindungi diri dan orang lain dari ancaman."

"Sangat disayangkan jika disalahgunakan untuk tujuan yang justru merusak keamanan," pungkas AKBP Bimo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved