Berita Terkini

Siasat Busuk Guru Ngaji yang Nodai 10 Muridnya, Pelaku Ancam Agar Tak Bocorkan Aksi Bejatnya

Sebuah Tindakan bejat dilakukan oleh seorang guru ngaji. Guru ngaji tersebut tega menodai para muridnya.

Editor: Januar
Freepik
Siasat Busuk Guru Ngaji yang Nodai 10 Muridnya, Pelaku Ancam Agar Tak Bocorkan Aksi Bejatnya 

TRIBUNMADURA.COM- Sebuah Tindakan bejat dilakukan oleh seorang guru ngaji.

Guru ngaji tersebut tega menodai para muridnya.

Seperti apa modus yang dilakukannya?

Simak selengkapnya di sini!

Dilansir dari Tribunnews, media sosial dihebohkan dengan kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru ngaji berinisial Ahmad Fadhillah di Jakarta Selatan.

Pelaku mengakui telah mencabuli 10 anak didiknya dalam rentang waktu 2021 hingga 2025.

Kasus ini mencuat setelah sebuah video viral menunjukkan polisi memasang garis polisi di sebuah rumah yang disebut milik Ahmad Fadhillah.


Pihak Polres Metro Jakarta Selatan membenarkan kejadian tersebut dan telah mengamankan pelaku.

"Sudah diamankan," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, pada Minggu (29/6/2025).


Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengungkapkan bahwa Ahmad Fadhillah telah mengakui perbuatannya di hadapan aparat kepolisian.

"Pelaku menyatakan perbuatan tersebut sudah berulang kali dilakukan dengan korban yang berbeda (sejumlah 10 anak) dalam rentang waktu dari 2021 sampai 2025," kata AKBP Ardian pada Senin (30/6/2025).

Modus operandi yang digunakan pelaku sangat bejat. Ahmad Fadhillah selalu mengancam para korban agar tidak membocorkan aksi cabulnya.

"Terlapor melakukan hal tersebut dengan iming-iming akan memberikan uang dan mengintimidasi korban dengan cara mengancam dan menampar anak korban bila mana memberitahukan orang tua korban," jelas Ardian.

Pelaku melancarkan aksinya dengan meminta murid laki-laki pulang terlebih dahulu. Setelah itu, ia berdalih akan memberikan pelajaran tambahan kepada korban yang tersisa.

"Hal yang dilakukan adalah mengajak para korban masuk ke ruang tamu setelah para murid laki-laki sudah dipersilahkan untuk pulang terlebih dahulu, setelah itu terlapor memaksa korban untuk memegang kemaluannya dan menggerak-gerakkan untuk onani sampai keluarnya air mani ke lantai," tambah Ardian.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved