Berita Viral

Terima Rp100 Juta dari KDM Usai Vila Dirusak Warga, Yongki Pilih Sumbang Buat Musala: Saya Bersyukur

Yongki Dien menyumbangkan Rp100 juta dari Dedi Mulyadi usai vilanya dihancurkan oleh warga sekitar.

Editor: Mardianita Olga
TribunVideo.com dan Kompas.com/Achmad Saepulloh
PENGRUSAKAN - Rumah singgah atau vila di Sukabumi, Jawa Barat, yang digunakan pelajar umat Kristiani untuk retret dirusak oleh warga setempat, Jumat (27/6/2025) siang. Setelah mendapat bantuan Rp100 juta dari Dedi Mulyadi, pengelola, Yongki Dien, akan menyumbangkan kembali uang itu ke musala. 

TRIBUNMADURA.COM - Pengrusakan rumah singgah atau vila yang digunakan untuk retret pelajar umat Kristiani terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/6/2025).

Warga merusak bangunan itu karena mengira banguan itu menjadi rumah peribadatan.

Momen tersebut lantas viral di media sosial dan menarik atensi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Kepala daerah itu memberi bantuan Rp100 juta memakai uang pribadinya untuk merenovasi segala kerusakan.

Namun, sang pemilik, Yongki Dien, memilih menyumbangkan kembali ratusan juta itu, salah satunya ke musala. 

Seperti diketahui, peristiwa intoleransi ini terjadi di Kampung Tangkil RT 4 RW 1, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu.

Puluhan remaja umat Kristiani berusia 10 hingga 14 tahun menginap di vila tersebut bersama lima orang dewasa untuk kegiatan retret.

Acara baru dimulai pada Jumat pagi.

"Ini acaranya baru dimulai ketika hari Jumat pagi (27/6/2025). Biasanya kan kalau mulai acara itu kan ada buka (kegiatan), nyanyi (dan) doa," kata YD saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (30/6/2025) siang.

Menurut kesaksian Yongki, pihaknya sudah berkomunikasi dengan RT setempat.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Baca juga: Markas Militer Israel Rusak Parah Dihantam Rudal Balistik Iran

“Anak-anaknya ada (sekitar) 30, 35 semua, sama orang dewasa 5 orang. Acara kemarin sebenarnya saya sudah membuat laporan ke RT, hanya waktu itu Pak RT juga minta coba divideoin acaranya,” tutur YD.

Namun, rumah vila tersebut kemudian berubah menjadi ricuh sekitar pukul 13.30, meskipun sempat ditahan oleh petugas berwajib.

Warga mengira bahwa tempat tersebut dijadikan tempat aktivitas ibadah.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cidahu AKP Endang Slamet mengatakan, sebelum adanya insiden perusakan, pihak kepolisian sudah mendatangi tempat tersebut dan menyampaikan masukan dari masyarakat.

Endang mengatakan, total selama tahun 2025 sudah ada tiga agenda yang dilakukan di vila atau rumah singgah itu.

Namun, di pertemuan kedua, warga merasa terganggu dengan aktivitas di tempat tersebut dan kemudian di kegiatan ketiga pada Jumat kemarin terjadi peristiwa perusakan dan pembubaran kegiatan itu.

“Jumat tanggal 27 Juni 2025 sekitar pukul 10.30 WIB kami dapat informasi (ada kegiatan) dari RT, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Kami bersilaturahmi ke sini. Maksud dan tujuannya hanya mengimbau bahwa rakyat (atau) warga menolak tentang kegiatan itu sendiri. Namun, beliau tidak menanggapi respons itu," jelas Endang kepada awak media di lokasi kejadian, Senin (30/6/2025) siang.

Baca juga: Sosok Rachma, Petugas Haji Pisah 2 Bulan dengan Bayinya, Bersyukur Bisa Kirim ASI: Ada Orang Baik

Penampakan kerusakan rumah singgah yang digunakan oleh puluhan remaja umat Kristiani untuk retreat di Sukabumi, Jawa Barat. Warga ricuh merusak fasilitas pada Jumat (27/6/2025) siang karena mengira bangunan itu berubah untuk tempat ibadah.
Penampakan kerusakan rumah singgah yang digunakan oleh puluhan remaja umat Kristiani untuk retreat di Sukabumi, Jawa Barat. Warga ricuh merusak fasilitas pada Jumat (27/6/2025) siang karena mengira bangunan itu berubah untuk tempat ibadah. (Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh)

Saat imbauan tak diindahkan, Endang hendak menghadirkan unsur Forkopimcam untuk menjembatani masukan dari warga, tetapi kejadian perusakan tempat tersebut pecah.

"Begitu kami tidak menemukan titik temunya, kami kembalikan lagi ke MUI bagaimana harus menyelesaikan masalah ini. Baru juga kami mau mengonsep, ternyata sudah ada warga yang mendatangi (vila itu) dengan jumlah (massa) yang banyak," tutur Endang.

Gubernur Dedi Mulyadi kemudian mendatangi lokasi usai kericuhan tersebut.

Sambil meninjau, dia berjanji akan memberikan uang ganti rugi Rp100 juta.

“Kerugian warga tidak boleh membebani warga, maka kerusakan saya ganti, saya siapkan Rp 100 juta,” ungkap Dedi Mulyadi kepada awak media saat berada di lokasi.

Dedi menambahkan, dana ganti rugi tersebut berasal dari uang pribadinya.

“Saya ganti pribadi,” jelas Dedi Mulyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi berharap agar masyarakat di Jawa Barat dapat bersikap toleran terhadap perbedaan.

“Saling menghormati, saling menghargai,” tutupnya.

Baca juga: Madura Terpopuler: Pemicu Pembacokan di RSD Ketapang hingga Proyek Irigasi di Sumenep Rusak

Namun, Yongki sebagai pengelola vila itu akan kembali menyumbangkan uang pemberian Dedi Mulyadi.

Nantinya, uang itu akan digunakan untuk renovasi musala dan pembangunan fasilitas umum lainnya.

“Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Ibu Marya Veronica Nona, kami menerima bantuan ini dan akan menyalurkannya untuk kepentingan sarana umum serta untuk masjid atau mushala yang ada dekat sini,” kata Yongki pada Senin (30/7/2025) sore. 

Yongki, yang juga mewakili pemilik rumah, mengapresiasi langkah cepat Gubernur Jawa Barat yang datang memberikan dukungan moral.

Kami menyampaikan banyak terima kasih atas kedatangan Bapak Dedi Mulyadi yang sudah berkunjung dan peduli dengan kami yang terkena musibah ini,” lanjutnya.

Namun, hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum mendapatkan respons dari pihak Desa Tangkil mengenai rencana pemberian donasi oleh pemilik rumah yang dibubarkan saat retret tersebut.

Sementara itu, pengrusakkan itu juga terjadi di Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Seorang pemuda berinisial IBS tiba-tiba mengamuk.

Pemuda berusia 31 tahun itu memecahkan mobil dan rumah milik Budi Setiono yang merupakan saudaranya sendiri.

Baca juga: Akibat Jalan Rusak Parah, Ibu di Bojonegoro Digotong Pakai Tandu Rakitan Sejauh 1,5 KM untuk Berobat

OLAH TKP - Polsek Tegalombo saat melakukan olah tkp di rumah Budi Setiono di Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jatim. Warga Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jatim geger. Bagaimana tidak, seorang pemuda mengamuk.
OLAH TKP - Polsek Tegalombo saat melakukan olah tkp di rumah Budi Setiono di Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jatim. Warga Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jatim geger. Bagaimana tidak, seorang pemuda mengamuk. (Istimewa)

“Betul ada pengrusakan rumah dan mobil. Pelakunya saudara sendiri,” ungkap Kasie Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny ketika dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Selasa (17/6/2025).

Dia menjelaskan bahwa berawal ada suara gaduh seperti pecahan kaca.

Korban yang ada di dalam rumah kemudian keluar.

“Korban yang saat itu berada dialam rumah bersama saksi tiba tiba mendengar suara seperi gaduh seperti barang pecah, karena panik kemudian korban bersama saksi keluar rumah untuk melihat keadaan sekitar,” katanya.

Saat di luar, korban melihat pelaku dengan menggunakan sebuah palu besi sedang melakukan pengusakan terhadap rumah yaitu dengan memecah kaca jendela rumah bagian depan sebanyak 3 jendela 

“Tidak berhenti disitu,  pelaku menuju keparkiran mobil dan kemudian melakukan pengrusakan  lagi,” terang Aiptu Thomas.

Ada dua mobil yang dirusak.

Adalah 1 unit Mobil Daihatsu Xenia mwarna hitam Nopol AE 1820 XED.

Pelaku memecah kaca pintu mobil depan bagian kanan, kaca pintu mobil tengah bagian kanan, kaca pintu mobil belakang bagian kanan dan kaca pintu mobil belakang.

Baca juga: Makin Rusak, Warga Harapkan Pembangunan Jembatan di Sampang Terealiasasi Tahun Ini

Kemudian mobil pikap, warna putih Nopol AE 8142 SM dengan cara pelaku merusak kaca pintu samping kanan dan kaca depan.

Pelaku juga melakukan pengrusakan terhadap 3 Unit Sepeda motor.

Motor Yamaha N Max Nopol AE 5739 ZC dengan cara pelaku memecah lampu kaca depan menggunakan palu besi 

Lalu sepeda motor Honda beat juga dirusak.

Dengan cara pelaku memecah kaca lampu depan dengan menggunakan sebuah gong besi.

Terakhir sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam dengan cara pelaku memukulkan sebuah gong besi mengenai tangki motor hingga pesok.

“Pelaku kemudian dengan menggunakan sepeda motor meninggalkan tempat kejadian,” tambahnya.

Aiptu Thomas menjelaskan bahwa pelaku sempat dirawat di rumah sakit jiwa.

“Pelaku sempat menjalani perawatan di rumah sakit jiwa,” pungkasnya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved