Berita Terkini Sumenep

Melalui Kirab Pusaka Keraton Sumenep, Achmad Fauzi Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Leluhur

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan budaya leluhur di tengah tantangan era digital dan global

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Sas untuk TribunMadura.com
SIMBOLIS - Penyerahan pusaka secara simbolis oleh para empu kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di Pendopo Keraton Sumenep, Kamis (3/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan budaya leluhur di tengah tantangan era digital dan globalisasi saat ini.

"Generasi muda saat ini harus mengambil peran aktif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang kita."

"Tanpa usaha mereka, budaya kita mungkin akan tergerus oleh perkembangan zaman," tegas Achmad Fauzi pada TribunMadura.com, Jumat (4/7/2025).

Untuk itulah, pihaknya tetap rutin setiap tahun menggelar Kirab Pusaka Keraton Sumenep dengan khidmat dan penuh makna pada Kamis (3/7/2025).

Menurutnya, tradisi leluhur ini menjadi bagian penting dalam rangkaian kegiatan budaya tahunan yang menunjukkan kekayaan adat istiadat Madura, khususnya di Kabupaten berjuluk kota keris.

Dalam kegiatan itu, ada prosesi penjamasan (pembersihan) pusaka milik Keraton dan juga Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang dilakukan pada Rabu (2/7/2025) di Wisata Keris Aeng Tongtong.

Prosesi penerimaan pusaka keris ini merupakan bagian dari acara Haul Akbar dan Penjamasan Pusaka Leluhur setiap tahun.

Pusaka keris tersebut sebelumnya diserahkan kepada para empu keris untuk dilakukan perawatan dan penyucian dalam acara rangkaian budaya dan spiritual yang rutin dilakukan di Desa Aengtongtong Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Desa Aengtongtong sendiri dikenal sebagai sentra keris dan telah diakui secara nasional sebagai kampung keris atau destinasi budaya yang resmi diakui UNESCO sebagai pusat pengrajin (empu) keris terbanyak di dunia.

"Pusaka tidak hanya simbol kekuasaan, tetapi juga amanah dan identitas budaya yang harus terus dijaga," kata Achmad Fauzi.

Uniknya, kirab tidak hanya membawa pusaka keraton.

Namun juga diiringi hasil panen warga Desa Aeng Tongtong seperti terong, tomat, kelapa dan kacang panjang sebagai bentuk syukur kepada pemimpin daerah dan rasa cinta terhadap bumi pertiwi.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat warisan tradisi leluhur agar tetap hidup dan membanggakan hingga masa mendatang," harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved