Kapal Tenggelam di Selat Bali

Fakta KMP Tunu Karam di Selat Bali, Korban Diduga Membusuk, SAR Fokus Identifikasi Bangkai Kapal

Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya beserta para korban yang tenggelam di Selat Bali masih berlangsung hingga kini.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Dok. Humas Pemkab Banyuwangi dan TribunMadura.com/Sinca Ari Pangistu
KAPAL TENGGELEAM - Pencarian para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam, masih bergulir. Enam hari sejak tragedi ini, para penumpang yang belum ditemukan diduga sudah membusuk di bawah laut. 

Sebelumnya, beberapa korban meninggal dunia juga tidak terdaftar dalam manifes kapal, di antaranya Elok Rumantini (34), yang merupakan petugas kantin kapal, dan Fitri April beserta anaknya, Afnan Aqiel (3).

Dalam konferensi pers tersebut, Hartanto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, memberikan penjelasan terkait prosedur pencatatan manifes.

"Master declaration yaitu nakhoda menyampaikan atau dituliskan (laporan) sesuai jumlah kendaraan dan orang," ungkap Hartanto, dikutip dari Kompas.com

Pernyataan Hartanto menunjukkan bahwa manifes menjadi tanggung jawab nakhoda, yang dapat dikenakan sanksi jika laporan yang disampaikan tidak sesuai.

"Apabila itu (tidak sesuai) bisa disanksi pencabutan sertifikasi dan kompetensi," tuturnya.

Baca juga: 30 Menit Imron Renang Kejar Pelampung Usai Kapal Karam di Selat Bali, Pasrah Doa, Berakhir Selamat

Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap 30 penumpang Kapal Tanu Pratama Jaya yang belum ditemukan hingga malam hari, Kamis (3/7/2025).
Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap 30 penumpang Kapal Tanu Pratama Jaya yang belum ditemukan hingga malam hari, Kamis (3/7/2025). (TribunMadura.com/ Imam Nawawi)

Korban yang belum ditemukan diduga sudah membusuk

Korban yang belum ditemukan sekarang diduga masih berada di bawah laut, kemungkinan dalam keadaan membusuk.

Hal tersebut dikatakan Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana TNI (Purn) R. Eko Suyatno saat di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

 "Hitungan saya berdasarkan hari memang sudah terjadi pembusukan, khusunya korban yang berada di bawah air," ujarnya, Senin (7/7/2025).

Menurutnya, bukan berarti mereka masih berada di dalam kapal dan ikut hanyut di bawah laut, sebab belum ada validasi yang ilmiah.

"Saya belum berani menyebutkan berada di dalam kapal, tetapi di bawah air," kata Eko.

Meski begitu, penemuan terakhir jenazah laki-laki dalam tragedi ini menandakan adanya progresi positif pencarian yang dilakukan tim SAR.

Baca juga: FOTO Detik-detik Kapal Tongkang Meledak di Lamongan, Beberapa Ledakan Terdengar, Asap Membumbung

Tim SAR beralih fokus

Selain mencari korban, tim SAR akan fokus ke identifikasi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.

Mereka baru-baru ini mendeteksi objek bawah laut yang diduga kuat sebagai bangkai kapal yang dimaksud.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved