Berita Sampang

Pembangunan Jembatan Daleman Tertunda, BPBD: Anggaran Sudah Siap, tapi SPK Belum Turun

Harapan warga Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, untuk memiliki jembatan layak tampaknya harus kembali bersabar, Kamis (10/7/2025).

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
PERBAIKAN JEMBATAN : BPBD Sampang, Madura bersama pihak terkait saat melakukan survei jembatan di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Harapan warga Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, untuk memiliki jembatan layak tampaknya harus kembali bersabar, Kamis (10/7/2025).

Perbaikan jembatan penghubung dua Desa Daleman - Desa Pesarenan yang semula dijanjikan mulai dikerjakan pada Juni 2025, kembali tertunda. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra Romadoni Amin, mengakui keterlambatan pembangunan disebabkan oleh belum turunnya Surat Perintah Kerja (SPK), dokumen vital yang menjadi landasan awal pelaksanaan proyek fisik.

"Anggarannya sudah siap. Tapi SPK-nya belum keluar, jadi pelaksanaan belum bisa dimulai,” ujarnya.

Ia menyampaikan, tanpa SPK, pihak pelaksana tidak bisa melakukan aktivitas konstruksi di lapangan, meski dana sudah tersedia. Namun begitu, ia memastikan progres proyek mulai menunjukkan titik terang.

“Kami sudah gelar rapat koordinasi dengan kontraktor dan pengawas proyek pada 3 Juli lalu,” jelasnya.

Pihaknya akan terus memantau agar proyek segera terealisasi dan masyarakat tidak lagi menggantungkan keselamatan pada jembatan bambu darurat yang sangat rawan putus.

Sementara, salah satu warga setempat, Sakur jembatan di tempat tinggalnya itu bukan sekadar infrastruktur biasa.

Melainkan satu-satunya akses vital bagi masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari termasuk pelajar, pedagang, hingga petani.

“Padahal ini satu-satunya akses warga. Sekarang kondisinya sangat memprihatinkan. Hanya ditopang bambu dan tidak kuat dilewati kendaraan berat," katanya.

Menurut Sakur, warga selama ini hanya bisa melakukan perbaikan darurat dengan bahan seadanya. Namun hal itu tak cukup menutupi ketakutan akan potensi kecelakaan.

"Kalau memang sudah ada anggarannya, seharusnya pemerintah segera bertindak. Jangan menunggu ada korban. Ini sudah sangat darurat,” pungkasnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved