Berita Viral
1 Bulan Koma Digigit Ular Weling, Rafa Bocah SD Berakhir Tewas, Keluarga Sesali Tindakan RS
Rafa, bocah SD asal Pekalongan meninggal dunia setelah koma selama sebulan akibat gigtan ular weling.
TRIBUNMADURA.COM - Bocah SD asal Pekalongan, Jawa Tengah, Rafa, tak bertahan setelah 1 bulan koma akibat gigitan ular.
Dia menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (20/7/2025) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang.
Kabar duka ini berawal pada Senin (16/6/2025) subuh di rumahnya. Saat tengah tertidur, Rafa digigit ular.
Orang tua sempat melihat ular berwarna hitam dan putih, diduga ular weling, namun gagal menangkapnya.
Keluarga yang panik segera membawanya ke rumah mantri berharap mendapat pertolongan pertama.
Sesampainya di sana, keluarga diarahkan ke rumah sakit.
“Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen,” kata Datur (56), kakek Rafa, dilansir dari Tribun Jateng.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Evakuasi Ular Berbisa, Petugas Damkar Bondowoso Tergigit hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Keluarga membawa Rafa ke RSUD Kajen sekitar pukul 05.00 WIB.
Rafa mengeluhkan pusing, mata berat, dan penglihatan buram.
Luka gigitan ditandai dengan spidol, dan Rafa kemudian disuntik sebanyak tiga kali, diambil darah, serta diberi oksigen selama beberapa menit.
Saat ditanya soal kondisi anak, dokter menyatakan ular tidak berbisa karena tidak ada pembengkakan pada luka gigitan, dan menyarankan agar pasien dipulangkan.
Keluarga sempat meminta agar Rafa dirawat inap karena kondisinya melemah. Namun permintaan itu ditolak.
"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing'. Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.
Dalam perjalanan pulang ke rumah dari RSUD Kajen, Rafa justru mengalami kejang hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit lain.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Bikin Geger Pegawai Kelurahan di Pamekasan, Anggota Damkar Digigit saat Evakuasi
“Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama,” kata Datur.
Setibanya di RSI Pekajangan, kondisi Rafa sudah tidak sadar.
Ia kemudian dirawat di ICU selama beberapa hari, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi," kata Datur saat itu.
Rafa dirawat di ICU dalam kondisi koma selama hampir satu bulan, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RSUP Kariadi Semarang.
Jenazah Rafa tiba di rumah duka pada Minggu pukul 04.00 WIB dan dimakamkan di TPU Desa Bukur sekitar pukul 10.00 WIB.
Kesedihan juga dirasakan oleh teman-teman Rafa.
Dalam pantauan, teman sekelas Rafa bertakziah ke rumah duka dengan wajah muram.
Beberapa tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah Rafa untuk terakhir kalinya.
Baca juga: Dapat 2 Kali Teror Ular Kobra, Dedi Mulyadi Beri Peringatan ke Pelaku: ini Sudah Keterlaluan
Tangis teman-temannya pecah saat jenazah dibawa keluar rumah dan hendak disalatkan di musala terdekat.
Kabar tersebut sangat medadak, pun gigitan ular yang menjadi penyebab kematian Rafa.
"Saya dapat kabar pagi itu juga."
"Rafa anak yang baik, murah senyum, dan sangat dekat dengan guru serta teman-teman."
"Kami terpukul mendengar kabar ini," ujar Kepala SD Negeri 1 Bukur, Dewiwati kepada Tribunjateng.com seusai takziah di rumah duka, Minggu (20/7/2025).
Dewiwati melanjutkan, keluarga dan teman-teman sekolah berencana menggelar khitanan untuk Rafa seminggu sebelum gigitan ular itu.
"Kami bersama teman sekelasnya datang untuk melihat terakhir kalinya Rafa sebelum dimakamkan," ucap Dewiwati.
Dewiwati pun meminta kepada masyarakat ikut mendoakan almarhum Rafa.
Semoga Rafa diterima di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan.
"Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Pekalongan," harapnya.
Di sisi lain, pihak rumah sakit buka suara soal pernyataan keluarga Rafa atas penanganan yang tidak memuaskan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto.
Dia mengatakan pasien sudah mendapat penanganan medis sesuai prosedur.
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam kondisi sadar dan langsung menjalani anamnesis atau wawancara medis.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang diduga terkena gigitan ular.
Baca juga: 6 Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Primbon Jawa, Benarkah Selalu Pertanda Buruk?
"Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan luka samar berupa satu titik di kaki bagian kanan. Luka tersebut kemudian dibersihkan," kata Dwi dilansir dari Tribun Jateng.
"Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah lengkap dan observasi selama dua jam di IGD," beber Dwi.
Selama masa observasi, kondisi pasien tetap stabil.
Oleh karena itu, pasien dinyatakan boleh pulang.
"Pasien dipulangkan setelah mendapat edukasi dari dokter dan tenaga kesehatan. Kami juga memberikan resep obat berupa antibiotik dan antipiretik untuk penanganan di rumah," jelasnya.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
Keluarga Merana Gadis Sukabumi Disekap di China: Ibu Sakit-sakitan, Tak Mampu Bayar Tebusan 200 Juta |
![]() |
---|
Nasib Anak Polisi Usai Pukul Wakasek di Ruang BK, Ayahnya Diperiksa Propam |
![]() |
---|
Kadung Pecahkan Kaca, Polisi Kira Truk Angkut BBM Ilegal Ternyata Semangka, Sopir: Jangan Gitu, Pak |
![]() |
---|
Ayah Polisi Cuma Diam saat Anaknya Pukul Wakil Kepsek, Suardi Heran: Padahal Tugasnya Melindungi |
![]() |
---|
Nasib Terkini Kepsek Viral Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota, Ajudan Presiden Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.