Berita Viral

Ernawati Histeris Anak Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Hanyut dari Jakarta ke Lampung, 2 Minggu Hilang

Jasad tanpa kepala yang ditemukan di Lampung ternyata milik nelayan asal Jakarta Utara, Akbar Tanjung.

Editor: Mardianita Olga
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino dan TribunLampung.co.id/Polres Tanggamus
TEWAS HANYUT - Jasad tanpa kepala yang ditemukan di pesisir Tanggamus, Lampung, pada Selasa (15/7/2025), ternyata milik nelayan asal Jakarta Utara, Akbar Tanjung. Dia jatuh dari KM Sinar Harapan yang berlayar menuju Pelabuhan Muara Baru pada 2 Juli 2025 hingga hanyut ke Lampung. 

Namun, hingga dua minggu kemudian, Akbar tidak ditemukan.

Barulah pada 15 Juli 2025 jenazah Akbar terdampar di pesisir Pantai limau, Tanggamus, Lampung.

Jarak antara perairan Tanggamus, Lampung ke perairan Jakarta Utara (misalnya sekitar Kepulauan Seribu atau Pelabuhan Muara Baru) secara lurus (garis udara atau laut) berkisar antara 180–220 kilometer.

Namun, jarak ini bisa lebih jauh secara aktual tergantung rute pelayaran atau arus laut, terutama jika mayat atau objek terbawa arus selama beberapa hari.

Baca juga: Dukun Dilibatkan dalam Pencarian Korban Hanyut di Tulungagung, Mbah Sarju sambil Teriak-teriak

Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Jasad di Laut:

  • Arah dan kecepatan arus laut (contoh: Arus Lintas Indonesia – Arlindo)
  • Kecepatan angin permukaan
  • Kondisi gelombang
  • Waktu jasad mengapung setelah tenggelam (biasanya 3–7 hari tergantung suhu dan kondisi tubuh)
  • Keberadaan pelampung atau pakaian yang memperlambat tenggelam

Secara geografis, jarak laut antara perairan Kepulauan Seribu (Jakarta Utara) ke Tanggamus (Pantai Barat Lampung) memungkinkan terjadinya perpindahan jenazah dalam hitungan hari jika terbawa arus laut barat atau selatan.

Sementara itu, bayi di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, hanyut terbawa arus banjir saat evakuasi, Selasa (4/3/2025).

Pasalnya perahu yang ditumpangi bayi berumur 2 tahun itu dan empat korban lainnya terbalik.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Tebet, Kompol Murodih.

"Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus di sungai," ungkap Murodih dalam keterangannya, Selasa.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Gang Perintis RT 10/10, Kebon Baru.

Hingga saat ini, Murodih menyatakan bahwa bayi A belum ditemukan, sehingga kondisi masih belum diketahui.

"Pihak Basarnas Jakarta Selatan bersama tim gabungan sedang melakukan pencarian. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan," katanya.

Pencarian terus berlangsung untuk menemukan bayi yang hilang tersebut.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) sebagai titik terbanyak terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.

Baca juga: Lagi Berada Lampu Merah, Pria Ini Kaget Lihat Anak Tak Bisa Berenang Lalu Hanyut di Sugai Jagir

EVAKUASI - Proses evakuasi bayi saat banjir di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
EVAKUASI - Proses evakuasi bayi saat banjir di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). (KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved