Berita Viral
Ernawati Histeris Anak Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Hanyut dari Jakarta ke Lampung, 2 Minggu Hilang
Jasad tanpa kepala yang ditemukan di Lampung ternyata milik nelayan asal Jakarta Utara, Akbar Tanjung.
TRIBUNMADURA.COM - Misteri jasad tanpa kepala di pesisir Tanggamus, Lampung, akhirnya terkuak.
Pemilik tubuh tersebut ternyata nelayan asal Jakarta Utara, Akbar Tanjung (24).
Ya, jenazah Akbar Tanjung hanyut beratus-ratus kilometer, dari Jakarta ke Lampung.
Duka lantas menghatam keluarga Akbar, terutama sang ibunda, Ernawati (42).
Setelah tak bertemu dua minggu sejak 2 Juli 2025, Ernawati hanya bisa melepas rindu dengan jasad buah hatinya.
Tak ada pelukan di hari terakhir dirinya bertemu sang anak, hanya permintaan tolong yang terlontarkan.
"Saya ketemu almarhum itu waktu malam Rabu (1 Juli). Terakhir tuh kan itu kan saya mau pergi ke saudara, acara sunatan ya, pas itu kata saya gini, coba masuk motornya nak. Sampai sekarang saya udah nggak pernah ketemu anak saya lagi, itu terakhir itu," ucapnya.
Menurut Ernawati, dirinya mengetahui keberadaan Akbar melalui siaran televisi pada Kamis (17/7/2025).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Asyik Mancing, Dua WargaMagetan Hanyut Terseret Banjir, Saksi: Saya Sudah Berteriak
Kala itu dia seperti orang gila, berteriak histeris meratapi kematian sang anak.
"Itu anak saya! Itu anak saya!" teriak Ernawati histeris saat pertama kali melihat tayangan berita tersebut.
Padahal jasad yang dia lihat di televisi belum tentu sang anak. Namun, saat itu juga dia yakin.
Dia masuk berita di TV, pas dilihat gambarnya kan remang-remang, tapi itu feeling saya itu anak saya. Saya langsung teriak, ih itu anak saya! Anak saya! Tapi kayak orang gila gitu, nggak ada orang tapi saya ngomong sendiri," ungkap Ernawati.
Adiknya juga memberitahukan soal penemuan jenazah di Lampung.
Tak lama, Ernawati langsung berangkat ke Lampung demi mencari tahu identitas jenazah tanpa kepala itu.
"Kita ditelpon sama polisi, suruh ke situ bawa identitas buat mastiin anaknya. Bawa KTP, dilihat. Saya ke sana iya benar itu anak saya," ucapnya.
Benar saja, mayat tanpa kepala itu adalah sang anak.
Baca juga: Identitas Siswa Santri Hanyut di Sungai Blega Bangkalan, Polisi: Langsung Nyebur saat Arus Deras
Ernawati tahu betul pakaian yang melekat di tubuh korban adalah milik anaknya.
"Saya ngelihat dari bajunya, dari celananya. Yakin itu anak saya," ucap dia.
Kini jenazah Akbar sudah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Jakarta Utara setelah proses identifikasi awal.
Terkuak pula bahwa Akbar akan melaksanakan pernikahan dengan kekasihnya di bulan Juli 2025.
Rencana pernikahan dengan sang kekasih pun sudah berulang kali disampaikan almarhum Akbar kepada keluarganya.
"Iya, sudah emang rencana mau nikah sama ceweknya. Rencananya mah bulan 7 ini, bulan Juli ini," kata Ernawati melansir dari Tribun Jakarta, Senin (21/7/2025).
Akbar adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Sepengetahuan Ernawati, putranya itu merupakan sosok baik yang tak pernah membuat masalah.
Dikenal sebagai sosok pekerja keras, Akbar selama ini mengandalkan hidup dari hasil melaut setelah berhenti bekerja sebagai pengrajin ikan asin.
"Dia selalu bareng temannya kalau melaut. Akbar itu anak yang tangguh," tutur sang ibu lirih.
Dari hasil penyelidikan polisi, Akbar terjatuh dari kapal nelayan KM Sinar Harapan yang tengah berlayar dari Pulau Bidadari menuju Pelabuhan Muara Baru.
Akbar yang tidak mengenakan pelampung diduga terjatuh di perairan dekat Pulau Kelor.
Pencarian sempat dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Kantor SAR Jakarta.
Namun, hingga dua minggu kemudian, Akbar tidak ditemukan.
Barulah pada 15 Juli 2025 jenazah Akbar terdampar di pesisir Pantai limau, Tanggamus, Lampung.
Jarak antara perairan Tanggamus, Lampung ke perairan Jakarta Utara (misalnya sekitar Kepulauan Seribu atau Pelabuhan Muara Baru) secara lurus (garis udara atau laut) berkisar antara 180–220 kilometer.
Namun, jarak ini bisa lebih jauh secara aktual tergantung rute pelayaran atau arus laut, terutama jika mayat atau objek terbawa arus selama beberapa hari.
Baca juga: Dukun Dilibatkan dalam Pencarian Korban Hanyut di Tulungagung, Mbah Sarju sambil Teriak-teriak
Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Jasad di Laut:
- Arah dan kecepatan arus laut (contoh: Arus Lintas Indonesia – Arlindo)
- Kecepatan angin permukaan
- Kondisi gelombang
- Waktu jasad mengapung setelah tenggelam (biasanya 3–7 hari tergantung suhu dan kondisi tubuh)
- Keberadaan pelampung atau pakaian yang memperlambat tenggelam
Secara geografis, jarak laut antara perairan Kepulauan Seribu (Jakarta Utara) ke Tanggamus (Pantai Barat Lampung) memungkinkan terjadinya perpindahan jenazah dalam hitungan hari jika terbawa arus laut barat atau selatan.
Sementara itu, bayi di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, hanyut terbawa arus banjir saat evakuasi, Selasa (4/3/2025).
Pasalnya perahu yang ditumpangi bayi berumur 2 tahun itu dan empat korban lainnya terbalik.
Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Tebet, Kompol Murodih.
"Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus di sungai," ungkap Murodih dalam keterangannya, Selasa.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Gang Perintis RT 10/10, Kebon Baru.
Hingga saat ini, Murodih menyatakan bahwa bayi A belum ditemukan, sehingga kondisi masih belum diketahui.
"Pihak Basarnas Jakarta Selatan bersama tim gabungan sedang melakukan pencarian. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan," katanya.
Pencarian terus berlangsung untuk menemukan bayi yang hilang tersebut.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) sebagai titik terbanyak terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.
Baca juga: Lagi Berada Lampu Merah, Pria Ini Kaget Lihat Anak Tak Bisa Berenang Lalu Hanyut di Sugai Jagir

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan, kondisi ini disebabkan oleh curah hujan tinggi serta luapan beberapa kali besar seperti Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan.
“Yang paling banyak terdampak itu (banjir) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur ya dengan ketinggian di atas satu meter,” ujar Yohan saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Namun, kata Yohan, tren genangan air cukup fluktuatif dalam dua hari terakhir.
Beberapa wilayah, di antaranya Kampung Melayu sempat surut, tetapi kembali terendam akibat datangnya air kiriman.
“Jadi, agak sulit untuk memprediksi kondisinya."
"Namun demikian kami sudah mengerahkan seluruh personil yang ada di BPBD untuk membantu warga sebisa mungkin,” kata dia.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
hanyut dari Jakarta ke Lampung
nelayan
Jakarta Utara
Lampung
berita viral
jasad tanpa kepala
TribunMadura.com
Tribun Madura
Wanita Tak Sadar Diajak 2 Sosok Misterius sampai Tercebur ke Sumur 12 Meter, Selamat Berkat HP |
![]() |
---|
Sudah Diusir dari Rumah, Istri Malah Dibacok Suami Usai Minta Cerai, Polisi: Tak Berniat Bunuh |
![]() |
---|
SMA Gibran di Australia Ternyata Cuma Tempat Bimbel? Dokter Tifa Yakin Wapres Tak Punya Ijazah SMA |
![]() |
---|
Dosen Terduga Penganiaya Dokter Disanksi Tegas, Dekan Singgung Birrul Walidain |
![]() |
---|
Nasib Polisi Kegocek Jasa Pembuatan SKCK Kilat, Rugikan Warga Rp330 Ribu, Kini Diperiksa Propam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.