Berita Viral

Nasib Wagub Promosi Program Baru di Kampus Malah Dipunggungi Mahasiswa: Difoto ya

Wakil Gubernur Kalimantan Timur dan seorang anggota TNI menghadiri acara mahasiswa baru hingga menuai protes.

Editor: Mardianita Olga
YouTube.com/Unmul TV
WAGUB DIPUNGGUNGI MAHASISWA - Kehadiran Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menerima aksi protes dari mahasiswa baru di acara Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Mulawarman pada 5 Agustus 2025. Tak hanya sang kepala daerah, Kapoksahli Pangdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Deni Sukwara, turut hadir. 

TRIBUNMADURA.COM - Kedatangan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, mendapat protes dari mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul).

Saat memberikan pidato pada Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unmul tahun 2025, kepala daerah itu justru diberi punggung.

Momen ini kemudian menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Acara mahasiswa baru itu dilaksanakan di GOR 27 September, Samarinda, pada 5 Agustus 2025.

Melansir dari kanal YouTuber Unmul, acara awalnya berjalan lancar.

Ribuan mahasiswa yang mengikuti acara terlihat bersemangat.

Baca juga: Ajudan ‘Tandai’ Wartawan saat Gubernur Kaltim Diwawancara, Diduga Intimidasi: Kesalahpahaman

Namun, saat Seno Aji naik ke podium, sejumlah mahasiswa yang berada di belakang barisan terlihat mulai berbalik badan membelakangi wakil dari Rudi Mas’ud itu.

Setelah itu, mahasiswa lain mengikuti.

Mahasiswa yang memunggungi Seno Aji berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Sadar akan aksi tersebut, Seno Aji tampak bingung hingga melemparkan pertanyaan ke para mahasiswa.

“Ini kenapa berbalik arah ke sana?” tanya Seno.

“Difoto ya?” katanya melanjutkan.

Setelah hening beberapa saat, suara pihak kampus terdengar meminta mahasiswa kembali menghadap depan.

“Eh balik ke depan! Balik, balik, balik badan semuanya ke sini.”

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Sosok Wagub Maluku yang Pasrah Dipolisikan Usai Pidato Legalisasi Miras, Dianggap Meresahkan

Sorakan-sorakan riuh kemudian terdengar dari arah tribun.

Adapun politikus dari Partai Gerindra itu berniat menyampaikan program pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bernama Gratispol.

Mengutip dari Tribun Medan, Gratispol menawarkan pendidikan gratis bagi siswa SMA/SMK/MA, SLB, hingga perguruan tinggi.

Program ini juga mencakup Beasiswa Kaltim Tuntas, yang memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan. 

Terkuak bahwa aksi memunggungi Seno Aji itu sebagai bentuk penolakan terhadap atmosfer kekuasaan yang dirasa terlalu kental dalam forum orientasi kampus yang seharusnya menjadi ruang pembelajaran awal bagi mahasiswa baru.

Tak hanya Seno Aji, ternyata Kapoksahli Pangdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Deni Sukwara, turut hadir di PKKMB Unmul.

Dia membawakan materi tentang bela negara sampai menimbulkan ketegangan.

Alih-alih memperhatikan, para mahasiswa justru menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti Buruh Tani dan Mars Mahasiswa.

Pihak kampus lagi-lagi meminta mahasiswa bergantian memperhatikan materi.

Baca juga: Sekolah Swasta di Bandung Berani Lawan dan Gugat Gubernur Dedi Mulyadi soal Rombel: Ibarat Nyawa

Kondisi memanas ketika Deni mengajak mahasiswa mengikutinya ke podium.

“FISIP, sudah? Mana BEM FISIP? Satu orang ke depan sini. Kita nyanyi bareng,” kata Deni.

Keadaan menjadi tenang setelah sekira 10 menit berlalu.

Aksi protes lantas didengar oleh pihak pengajar.

Dosen Fakultas Hukum Unmul, Herdiansyah Hamzah atau Castro, turut mengkritik keras pelaksanaan PKKMB itu.

Dia menilai kegiatan tersebut telah bergeser dari semangat awalnya.

“Padahal bukannya ini kegiatan pengenalan kehidupan kampus ya? Bukan pengenalan pejabat kan? Sayang sekali saat pertama kali mahasiswa baru menginjakkan kaki di kampus, tapi mereka sudah diajarkan ‘bermesraan’ dengan kekuasaan,” ujar Castro, Rabu (6/8/2025), mengutip TribunKaltim.com.

Dia mengatakan materi cinta negara bisa disampaikan tanpa campur tangan militer.

Baca juga: Kadung Minta Bantuan ASN Maju Pilkada, Eks Gubernur Malah Kalah dan Ditangkap Imbas Gratifikasi 39 M

“Kalau urusan cinta tanah air, saya lebih percaya rektor atau dosen-dosen pengajar kewarganegaraan dan pancasila. Kalau urusan kedisiplinan, kita bisa belajar dari orang sipil seperti Hatta, tidak harus dengan militer,” kata Castro tegas.

Situasi ini mencerminkan kegelisahan sebagian sivitas akademika terhadap ruang kampus yang dinilai semakin jauh dari nilai-nilai kritis dan independensi.

Dalam suasana yang seharusnya menciptakan iklim akademik yang inklusif dan progresif, kehadiran simbol kekuasaan dan militer justru dianggap mencederai semangat awal dunia pendidikan tinggi.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved