Berita Viral
Pemicu Keluarga Pasien Paksa Dokter Buka Masker: Ibu Terbaring Lemas Disuruh Bersyukur
Dokter viral dipaksa keluarga pasien buka masker. Keluarga ungkap pemicu dan tetap menerima hukuman.
TRIBUNMADURA.COM - Belakangan Dokter Syahpri Putra Wangsa viral di media sosial hingga menarik simpati dari publik.
Saat bertemu keluarga pasien, dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Sumatera Selatan ini menerima tindakan arogan.
Dari video viral, dia diminta membuka masker oleh keluarga pasien yang terlihat marah.
Hal itu ditolak secara sopan dan halus karena bertentangan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.
Akan tetapi, keluarga keburu naik pitam hingga berbuat nekat menarik leher belakang dokter sambil memaksa membuka masker.
Kasus ini diusut setelah viral di media sosial.
Pihak rumah sakit melapor ke Polres Musi Banyuasin demi melindungi karyawannya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muba akan melakukan pendampingan bagi korban .
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Pemkab Sumenep Akui Tak Ada Anggaran Soal Penambahan Rumdin Dokter Spesialis RSUD Abuya Kangean
“Kami akan mengawal proses hukum ini bersama RSUD Sekayu dan Dinkes Muba. Dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan, bukan pihak yang seharusnya menjadi korban kekerasan," ungkap Ketua Badan Hukum Pembela Profesi dan Advokasi (BHP2A) IDI Muba, dr. Zwesty Devi, melansir dari Tribun Medan.
IDI Muba berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak agar perlindungan terhadap tenaga medis dapat ditingkatkan.
"Ini masalah profesi kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinga tanpa ada ketakutan,"jelasnya.
Sementara keluarga pasien bertemu lagi dengan Dokter Syahpri untuk meminta maaf.
Mediasi berlangsung pada Rabu (14/8/2025) di RSUD Sekayu dan mempertemukan langsung dokter Syahpri dengan pihak keluarga.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan keluarga pasien menyampaikan penyesalan mereka di hadapan pejabat rumah sakit.
Baca juga: Nasib Dokter Tidur Biarkan Pasien Kecelakaan Pendarahan hingga Berujung Meninggal Dunia
"Dengan tidak mengurangi rasa hormat, Bapak, Ibu, pejabat pimpinan RSUD Sekayu, saya terlebih dahulu memohon maaf atas terjadinya video yang viral kemarin di hari Selasa yang terjadi di ruangan tempat ibu saya dirawat," ucap perwakilan keluarga dalam video yang diunggah akun Instagram @perawat_peduli_palembang.
Video lain yang diunggah @pesonamuba.official menunjukkan momen berjabat tangan antara dokter Syahpri dan keluarga pasien, disaksikan oleh seorang pria berpeci hitam.
Di kesempatan lainnya, pihak keluarga pasien klarifikasi perihal video viral.
Menurut perwakilan keluarga, Ismed Saputrawijaya, tindakan arogan itu dipicu oleh kelakuan dokter yang juga dinilai kasar.
Dokter Syahpri melotot dan mengatakan kalimat “jangan enggak bersyukur” saat dirinya memprotes penanganan ibunya yang terbaring di kasur rumah sakit.
Ismed mengaku awalnya menanyakan adakah kemungkinan tindakan medis lain yang lebih cepat.
Pasalnya, kondisi sang ibu semakin lemas.

Baca juga: Dokter Ungkap Hasil Autopsi Kematian Juliana Marins, Bukan Karena Hipotermia
Akan tetapi, jawaban dari dokter Syahpri yang diterimanya dianggap tidak sesuai harapan.
Situasi pun memanas setelah mendapatkan respons yang kurang baik.
"Waktu itu saya tanya kenapa harus menunggu sampai lima hari, apakah tidak ada cara lain yang lebih cepat. Dia jawab, "Kamu sabar, kamu jangan enggak bersyukur". Dia bilang sambil melotot. Makanya saya emosi di situ," kata Ismed seperti dikutip dari YouTube MCM Net Channel yang tayang pada Sabtu (16/8/2025).
Ismed mengatakan justru sikap dokter lah yang lebih dulu membuat suasana menjadi panas.
Keluarga pasien juga meminta agar rekaman CCTV rumah sakit tersebut ditunjukkan kepada publik untuk membuka kronologi yang sebenarnya.
Menurut Ismed, video yang beredar viral di media sosial itu hanya menampilkan sepotong dari kejadian.
Video tersebut tidak memperlihatkan kronologi secara lengkap.
Karena video sepotong yang beredar luas, publik menilai berat sebelah karena terlihat dari rekaman hanya keluarga pasien yang tampak emosi.
"Sebenarnya sudah ada mediasi dengan pihak rumah sakit. Bahkan, kami sudah saling minta maaf. Tapi, tiba-tiba diviralkan, dan seolah-olah kami yang salah," katanya seperti dikutip dari YouTube MCM Net Channel yang tayang di YouTube pada Minggu (16/8/2025).
Keluarga pasien sempat menanyakan terkait rekaman CCTV di ruangan tersebut untuk menunjukkan kepada publik kronologi yang sebenarnya.
Akan tetapi, mereka belum diberikan akses untuk mendapatkan rekaman tersebut.
"Saya sudah minta CCTV ke petugas yang jaga tapi katanya bukan kewenangannya. Bahkan danru (Komandan Regu) sekuriti bilang rekamannya disambar petir. Kalau CCTV dibuka, publik bisa melihat bagaimana awalnya," lanjutnya.
Terlepas dari itu semua, pihak rumah sakit tetap melanjutkan proses hukum.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sekayu, drg Dina Krisnawati Oktaviani, menegaskan bahwa mediasi tidak menghentikan proses hukum yang telah ditempuh.
"Pertemuan dengan keluarga pasien bukan bertujuan untuk menghentikan proses hukum, melainkan untuk memberi ruang klarifikasi dari keluarga pasien atau terduga pelaku," ujarnya.
Dina memastikan bahwa pihak RSUD Sekayu tetap mendukung dan mengawal proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Saat Kecil Dipaksa Jadi Pengemis, Masuk SD di Usia 16 Tahun, Pria Ini Jadi Dokter di Usia 25 Tahun
Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi, turut hadir dalam pertemuan untuk memfasilitasi komunikasi dan mencegah eskalasi konflik, tanpa intervensi terhadap jalannya hukum.
Kapolres Musi Banyuasin (Muba), AKBP God Parlasro Sinaga, memastikan laporan yang dibuat dokter Syahpri tetap diproses.
"Apabila kedua belah pihak ini nantinya akan bertemu untuk mengupayakan hal kebaikan (upaya damai) tentu kami fasilitasi. Namun, selama belum ada perdamaian, proses hukum tetap berjalan," jelasnya.
Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa dua saksi untuk mengumpulkan keterangan terkait kejadian.
God menegaskan, asistensi langsung dilakukan bersama Kasat Reskrim dan Kasi Propam guna memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur.
Dokter spesialis ginjal tersebut menegaskan bahwa langkah hukum diambil bukan semata untuk dirinya, tetapi demi mencegah insiden serupa menimpa tenaga kesehatan lain.
"Yang jelas saya mewakili seluruh nakes di Indonesia, jangan sampai terjadi Syahpri yang lain. Jadi kita harus menentukan sikap, harus tegas," ujarnya.
Peristiwa bermula saat Syahpri melakukan visit pasien di ruang VIP RSUD Sekayu pada Selasa (12/8/2025).
Keluarga pasien memaksa dirinya untuk membuka masker, yang menimbulkan ketegangan dan berujung pada viralnya video kejadian tersebut.
Manajemen RSUD Sekayu menegaskan bahwa mereka tidak mentolerir aksi kekerasan terhadap tenaga medis.
Dina berharap masyarakat dapat menghormati prosedur pelayanan dan menjaga komunikasi yang baik demi suasana kondusif.
"Kami berharap seluruh pihak dapat menjaga komunikasi yang baik, menghormati prosedur pelayanan yang berlaku, dan bersama-sama menciptakan suasana kondusif demi pelayanan kesehatan yang optimal," tegasnya.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
keluarga pasien paksa dokter buka masker
kekerasan
Dokter Syahpri
RSUD Sekayu
Sumatera Selatan
berita viral
viral di media sosial
TribunMadura.com
Tribun Madura
Ingat Pria Nikahi Gadis Ternyata Janda 3 Kali? 1,5 Bulan Cerai Kini Nikah Lagi: Jangan Samain |
![]() |
---|
Pantas Nurliyah Tak Restui Anaknya Nikah dengan Pengangguran, Pagi-pagi Cucu Nangis: Mamakku Dibunuh |
![]() |
---|
Kadung Beri Seserahan Belasan Juta, Nasib Wahyu Ditolak Nikah Gegara Lamaran Bawa Banyak Pengiring |
![]() |
---|
Fakta Pak RT Naik Pelaminan Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Kades Langsung Klarifikasi Usai Viral |
![]() |
---|
Almira Heran Calon Suami Selalu Minta Rukiah, Ternyata Bunuh Teman Kantor: Dia Bertemu Arwahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.