Berita Sumenep
Penyebaran Campak di Sumenep Bertambah Jadi 2.105 Kasus, Wabub Imam Hasyim Pantau Imunisasi
Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim turun dan pantau langsung pelaksanaan program imunisasi massal yang menyasar 74.000
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim turun dan pantau langsung pelaksanaan program imunisasi massal yang menyasar 74.000 anak dan dimulai pada hari Senin (25/8/2025).
Sebanyak 26 puskesmas se- Sumenep secara serentak diterjunkan untuk melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) untuk mencegah penyebaran penyakit campak, sebab kasus tersebut saat ini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
Data yang tercatat dari Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep hingga 24 Agustus 2025, anak yang terpapar campak sebanyak 2.105 kasus. Jumlah tersebut bertambah 70 kasus, yakni pada pekan sebelumnya tercatat 2.035 kasus.
Imam Hasyim meminta dan berharap pada seluruh elemen masyarakat, khususnya bagi orang tua untuk mengimunisasi anaknya dengan vaksin campak. Tujuannya, imunisasi campak tersebut dinilai sangat efektif untuk mencegah penularan.
"Kami mengajak para orang tua agar segera mengimunisasi anaknya dan tidak perlu khawatir, sebab imunikasi campak ini bertujuan mencegah penyebaran penyakit campak," tutur Imam Hasyim saat mengunjungi vaksinasi campak di TK-PAUD HI Rumah Pintar Sumenep, Senin (25/8/2025).
Ketua DPC PKB Sumenep ini mengimbau, agar para orang tua hendaknya tidak menunda imunisasi dan segera melakukan kepada anak-anaknya demi mencegah daripada mengobati penyakitnya. Sehingga bisa mengatasi penyebaran campak di Kabupaten Sumenep.
"Khususnya para orang tua agar tidak menunggu anak sakit baru bertindak, tetapi lindungilah buah hati sejak dini melalui imunisasi. Supaya mereka tumbuh sehat dan kuat," harapnya.
Imam Hasyim berharap, semua instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong menyukseskan program imunisasi massal tersebut demi menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
"Kami meminta dukungan semua sektor guna memberikan edukasi mengenai pentingnya imunisasi, dan untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Karena masih banyak orang tua yang menunda imunisasi dasar kepada anaknya," pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep drg. Ellya Fardasyah membenarkan bahwa kasus campak kini ada kenaikan dari sebelumnya 2.035 kasus dan kini sudah menjadi 2.105 kasus campak.
"Ada kenaikan," sebut drg. Ellya Fardasyah.
Untuk jumlah anak yang dilaporkan meninggal tetap 17 orang anak akibat terjangkit penyakit campak.
Dari jumlah tersebut, 16 anak belum pernah diberikan vaksin dan satu anak mendapat vaksin tapi tidak lengkap.
Untuk itulah, Pemkab Sumenep menggelar imunisasi secara massal dengan target 90 persen tercapai dari jumlah yang disasar sebanyak 74.000 anak se- Sumenep dalam dua minggu ini, baik daratan dan kepulauan.
"Ada 26 puskesmas yang melakukan imunisasi, baik itu di daratan maupun ke Kepulauan. Jadi itu serentak menyasar anak usia 0 hingga 5 tahun, kemudian berlanjut ke anak-anak sekolah," sebut drg. Ellya Fardsyah.
Ia menambahkan, penggunaan aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) yang terintegrasi secara nasional memastikan pemantauan capaian vaksinasi lebih akurat.
Dengan sistem tersebut tambahnya, laporan suspek campak maupun progres imunisasi dapat dipantau secara real time.
"Kita punya aplikasi SKDR itu memantau kegiatan suspek campak atau imunisasi. Semua ada aplikasinya yang sudah tersedia di Nasional," terangnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Sebanyak 17 Orang Meninggal di Sumenep karena Campak, Gubernur Khofifah Langsung Terjun ke Madura |
![]() |
---|
Pengakuan Warga soal Ledakan Mobil di Sumenep, Cium Bau Tak Biasa di Lokasi |
![]() |
---|
Soal Kasus Ledakan Dahsyat Mobil L300 di Ambunten Sumenep, Polisi Langsung ke TKP |
![]() |
---|
Dini Hari, Mobil Warga Sumenep Meledak, Rumah Hancur, 1 Korban Luka-luka, Masyarakat sampai Panik |
![]() |
---|
Cara Gubernur Khofifah Respon Kasus Belasan Anak di Sumenep Meninggal karena Campak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.