TRIBUNMADURA.COM, MALANG – Persebaya datang dengan komposisi terbaik kala hadapi Arema FC, Leg 2 final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019).
Satu diantaranya adalah siap diturunkannya, Ruben Sanadi, kapten tim sekaligus bek kiri andalan Persebaya yang sebelumnya absen tiga laga setelah alami cedera kala Persebaya jamu Tira Perikabo (29/3/2019).
Kembalinya Ruben akan menjadikan lini pertahanan lebih kokoh. Tidak hanya itu, agresivitas pergerakan ruben yang selalu membantu serangan akan menjadikan lini serang Persebaya lebih tajam.
• Sadis, Suami Posesif Hajar Istri Tiap Dapat Like di Facebook (FB), Rutin Disiksa Sampai Wajah Rusak
• Wali Kota Surabaya Risma Imbau Bonek Tidak Mbonek Arema FC Vs Persebaya: Tidak Perlu Ada Korban Lagi
• Nikita Mirzani Minta Atta Halilintar Tak Ekspos Viralnya Kasus Audrey Demi Konten, Nikita: Ashiaap
Disisi lain, dua pemain yang pada latihan terakhir di Lapangan Polda jatim, pagi tadi, Kamis (11/4/2019), Otavio Dutra dan Damian Lizio berlatih terpisah, Bejo subut keduanya siap diturunkan.
“Berita Dutra (cedera) tidak benar, jadi sampai tadi pagi dia dalam posisi fit. Ruben juga dalam posisi fit, jadi kami datang ke Malang dengan komposisi terbaik,” terang Bejo, Kamis (11/4/2019).
Persebaya hanya minus gelandang tangguhnya, M Hidayat karena cedera. Namun disampaikan Bejo, ia sudah menyiapkan antisipasi.
“Penggantinya banyak opsi, nanti tergantung coach Djanur, saya sampaikan masukan, ada beberapa pemain. Risal bisa, karena di internal sebelum jadi bek kanan, ia di gelandang bertahan. Rian (Rachmat Irianto) juga bisa, dia pernah di gelandang bertahan. Banyak opsi,” tutur Bejo.
“Apapun hasilnya nantinya, kami harus berani mencoba dengan komposisi yang ada dengan tanpa adanya Hidayat,” tambah mantan bek Timnas Indonesia tersebut.
Selain melakukan ubahan pada lini tengah. Di posisi penjaga gawang juga akan ada torasi, dengan mamainkan Abdul Rohim, setelah di Leg pertama mamainkan Miswar Saputra.
Rotasi penjaga gawang tidak lepas dari performa kurang bagus Miswar di Leg pertama yang melakukan blunder hingga berbuah gol penyama keudukan 2-2 bari Arema FC.
“Dimana-mana sama, setiap ada kesalahan dan kritik, pasti ada perubahan. Dan itu wewenang dan hak prerogratif dari coach Djanur,” ungkap Bejo.
“Pergantian, itu wewenang coach Djanur. Disini saya mewakili, karena coach Djanur berhalangan untuk modul terakhir AFC Pro,” tutupnya.
Pelatih kepala Persebaya, Djadjang Nurdjaman sedang tidak bersama tim karena melanjutkan kursus kepelatihan AFC Pro di Jogja yang berakhir pada Kamis (11/4/2019).
• Lima Hal yang Perlu Diperhatikan Peserta UTBK SBMPTN 2019, Teliti Tata Tertib Pelaksanaan Ujian
• Tolak Pasar Modern di Pamekasan, Aktivis Lingkar Studi dan Advokasi Kebijakan Publik Turun ke Jalan
• Disambar Petir, Rumah Warga Pamekasan Madura ini Langsung Ludes dan Tinggal Puing-puing Saja
Berikut prediksi susunan pemain Persebaya
Persebaya (4-3-3)
Kiper: Abdul Rohim
Belakang: Novan Setya Sasongko, Hansamu Yama, Otavio Dutra, Ruben Sanadi (c),
Tengah: Damian Lizio, Misbakhus Solikin, Rachmat Irianto,
Depan: Irfan Jaya, Amido Balde, Manuchehr Jalilov.
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Asa Persebaya Rengkuh juara
Final Leg kedua Piala Presiden antara Arema FC Vs Persebaya akan tersaji di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (12/4/2019).
Tentu saja laga tersebut menjadi laga terpanas di turnamen pra musim kali ini.
Seperti yang dikatehui, dua klub tersebut merupakan musuh bebuyutan selama gelaran berbagai ajang di Indonesia.
Untuk beradu gengsi, kedua klub akan saling berusaha merebut juara dengan sama-sama saling bermain apik, agar bisa mencetak gol.
• VIDEO - RAMALAN ZODIAK CINTA Jumat 12 April 2019, Percintaan Aries Belum Konkret Tapi Doi Juga Suka
• Nikita Mirzani Minta Atta Halilintar Tak Ekspos Viralnya Kasus Audrey Demi Konten, Nikita: Ashiaap
• Kadishub Bojonegoro Dilaporkan Istri ke Polda Jatim, Diduga Selingkuh dengan Pejabat Kota Pasuruan
Namun, sepertinya menjadi tugas yang berat bagi Persebaya untuk mendobrak pertahanan Arema FC yang sudah dikenal kokoh.
Meski Persebaya punya bekal berhasil membubarkan pertahanan lawan berkat dua gol di leg sebelumnya, tapi Arema kini di atas kertas mempunyai keuntungan berkat tabungan dua gol tandang di markas Persebaya.
Jika agresivitas tandang yang dijadikan patokan, Singo Edan butuh minimal hasil 0-0 saja untuk menjadi juara Piala Presiden2019.
Di lain pihak, Persebaya wajib menang, atau imbang, tetapi dengan skor lebih dari 2-2 untuk mengunci trofi.
Tantangan lain yang mesti dihadapi tim dari Kota Pahlawan ialah rekor fantastis Arema FC saban main di markasnya.
Acuan di kompetisi Liga 1 2018 menunjukkan bahwa Arema FC tak pernah kalah di laga berlabel kandang.
Dalam 17 pertandingan home, rekor mereka adalah 11 kemenangan, 6 imbang, tanpa satu pun kekalahan.
Arema menjadi satu dari tiga tim yang mempertahankan rekor kandang tanpa tercoreng kekalahan selain Barito Putera dan Persela di Liga 1 2018.
• Tak Kalah dari Sedotan Stainless, Sedotan Bambu Dongko Karya Anak Bangsa Tembus Pasar Eropa
• Habaib, Ulama dan 80 Tokoh Nasional Dijadwalkan Hadir di Pidato Kebangsaan Prabowo-Sandi di Surabaya
• Ban Truk Muatan Meletus dan Terguling, Ribuan Bekicot Berhamburan di Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Pada laga kandang terakhir, Arema memukul Kalteng Putra 3-0 di leg pertama semifinal Piala Presiden 2019.
Final fight Piala Presiden Arema FC Vs Persebaya Surabaya (Kolase Instagram Arema FC, Persebaya)
Akan tetapi, pada duel fase grup yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Singo Edan sempat takluk pula oleh Persela dengan skor 0-1 (9/3/2019).
Detail sekecil apa pun bakal menentukan dalam partai seketat ini dan Persebaya bertekad memanfaatkan celah tersebut.
"Bukan akhir segalanya. Kami masih punya peluang di Malang, kami akan habis-habisan untuk menang," ucap pelatih Bajul Ijo, Djadjang Nurdjaman, selepas duel final pertama.
(Khairul Amin)