Mulanya, kecelakaan maut itu terjadi saat bus tersebut hendak menuju Tembelang, Jombang dalam rangka mengantarkan para penumpang yang hendak berwisata religi ziarah ke makam Gus Dur di Tebuireng.
Bus tersebut diketahui melaju di lajur A, dalam kecepatan 120 Km/Jam.
Saat melintas di KM 677 mendadak oleng lalu membuat bus berbelok tajam dan perpindah lajur ke sebelah kiri.
Pada saat yang bersamaan, melaju secara searah truk trailer pengangkut crane bernopol bernopol B-9248-JB yang dikemudikan Juanda (40) Jalan Kutilang RT 11/03 Purwoasri, Metro Lampung.
Mengingat begitu kencangnya bus itu melaju, tabrakan tak dapat dihindari.
Bus tersebut menghantam bagian tengah trailer tersebut dengan kencang.
Hingga membuat bus langsung terhenti secara melintang membelah diameter jalan.
• Inden All New Nissan Livina di Jatim Capai Dua Bulan, Mau Mudik Pakai Mobil Baru ini Harus Bersabar
• Niat Emak-Emak ini Ingin Berlibur ke Luar Negeri Harus Pupus, Karena Tertipu Agen Travel Abal-Abal
Menurut Kasat PJR Polda Jatim AKBP Bambang Sukmo Wibowo, tabrakan itu disebabkan oleh sopir bus dalam kondisi lelah dan mengantuk.
"kecerobohan sopir bus yang memaksakan diri untuk tetap mengemudi," katanya.
Parahnya dalam keadaan semacam itu, justru sopir bus melaju dalam kecepatan penuh.
"Lalu memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dalam kondisi fisik yang lelah dan mengantuk," lanjutnya.
Sehingga membuat laju bus tak terkendali dan menghantam kendaraan lainnya.
Petugas telah mengevakuasi korban meninggal dan luka ke RS Al Aziz Tembelang, Jombang.
Sedangkan kendaraan diderek ke gerbang Tol Jombang. (*)