Tujuh Titik Api Masih Menyala di Gunung Arjuna di wilayah Kota Batu, Helikopter Dikerahkan Untuk Lakukan Water Bombing
TRIBUNMADURA.COM, BATU - Pemadaman hutan Gunung Arjuna yang terbakar menggunakan water bombing dilaksanakan hari ini, Sabtu (3/8).
Helikopter berkapasitas 4000 liter ini mengambil air dari bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Persiapan beberapa tim ada di Bendungan Selorejo untuk sterilisasi pengambilan air, dan di Bandara Abdul Rachman Saleh.
Suhartono, Koordinator TRC BPBD Batu, mengatakan di Bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang selain dilakukan sterilisasi zona pengambilan air untuk water boombing oleh Tim Gabungan dari BPBD Kota Batu, Jasa Tirta dan Polsek Ngantang, ada yang perlu diperhatikan.
"Perlu diwaspadai terdapat banyak jalur listrik tegangan tinggi yang melintang (sutet) yang dapat mengganggu operasional water boombing," ujarnya.
Sampai saat ini masih ada tujuh titik yang terpantau masih menyalakan bara api.
Salah satunya, api berada di titik yang menyerupai lembah yang sangat sulit dijangkau.
Diusahakan pemadaman diselesaikan hari ini. Jika api belum padam akan dilanjutkan hari berikutnya sampai titik api padam benar-benar padam semua.
Disaksikan Petani
Helikopter yang membawa kurang lebih 4000 liter air yang diambil dari Bendungan Selorejo sudah mulai memadamkan bara api di hutan Gunung Arjuna.
Kurang lebih pukul 11.00 WIB air yang dibawa dari bendungan disiramkan ke titik api di Gunung Arjuna.
Para petani ikut menyaksikan pemadaman melalui Jalur Brak Seng Desa Sumberbrantas tersebut.
"Kalau beberapa hari lalu api dan asap masih terlihat. Tapi pagi ini sudah tidak begitu terlihat. Ya semoga cepat padam," kata Ahmad salah satu petani.
Ada juga tim TRC BPBD Batu yang memantau dari jalur tersebut.
Seperti yang diketahui sampai saat ini masih ada tujuh titik yang terpantau bara api. Salah satunya api berada di titik yang menyerupai lembah yang sangat sulit dijangkau.
Pemadaman diusahkan diselesaikan hari ini, namun apabila api belum padam akan dilanjutkan hari berikutnya sampai api padam.
Sampai berita ini diturunkan sudah ketiga kalinya pemadaman menggunakan water bombing.