Berita Surabaya

Polda 10jam Periksa Korlap Ormas Terlibat Bentrok di Asmara Mahasiswa Papua: Susi Andalkan Kata Lupa

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tri Susanti alias Susi, Korlap Ormas yang terlibat bentrok di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya didampingi Sahid kuasa hukumnya, saat berada di Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan dari Penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, Senin (26/8/2019).

Polda Jatim lebih 10 jam memeriksa Tri Susanti Korlap Ormas yang terlibat bentrok di Asmara Mahasiswa Papua di Surabaya

Saat diperiksa Polda Jatim, Susi didampingi oleh Sahid, mantan kuasa hukum Ahmad Dhani

Sebelum diperiksa selama hingga dini hari, Tri Susanti alias Susi banyak mengandalkan kata Lupa ketika ditanya media

----------

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim memeriksa Tri Susanti alias Susi, Korlap Ormas yang terlibat bentrok di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Senin (26/8/2019) malam.

Susi alias Tri Susanti diperiksa oleh Penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim selama 10 jam lamanya. Hingga tengah malam, pemeriksaan belum juga selesai.

Kuasa hukumnya Sahid mengatakan, tak lama lagi kliennya akan keluar memungkasi sesi pemeriksaan.

"Bentar lagi keluar kok, tadi udah kayaknya," katanya pada awakmedia, Senin (26/8/2019) malam.

Seingat Sahid yang juga mantan kuasa hukum Ahmad Dhani ini, kliennya dicecar sedikitnya 20 pertanyaan.

"Ya sekitar 20 pertanyaanlah, sekitar segitu gak sampai 50 kok," tutur pria yang mengenakan kemeja putih yang lengannya dilipat sesiku itu.

Menurut Sahid, rentetan pertanyaan yang dilontarkan penyidik, cenderung menggali pada aspek waktu dan kronologi sebelum munculnya ormas hingga pecahnya bentrok di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

"Ya ditanya soal sejak hari kamis ada apa aja, lalu jumat apa aja, cuma itu aja. Kayaknya sebentar lagi selesai," tegasnya.

Sekitar pukul 23.09 WIB Susi tampak keluar dari lorong ruangan penyidik.

Awakmedia semula mengira pemeriksaan terhadapnya telah selesai, namun ternyata sebaliknya.

Ia keluar dari lorong ruangan tersebut, untuk berkoordinasi dengan kuasa hukumnya, yang tengah duduk menunggu di kursi depan.

Keduanya tampak bercakap-cakap beberapa saat, namun tak lama kemudian keduanya kembali menyusuri lirik dalam lorong, dan memasuki ruangan semula dimana dia diperiksa oleh Penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

Hingga Selasa (27/8/2019) dini hari, pemeriksaan terhadap Susi alias Tri Susanti belum juga selesai.

Sebelumnya, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 13.41 WIB Tri Susanti alias Susi tiba di halaman depan Gedung Subdit V Siber Ditreskrimsus Mapolda Jatim.

Perempuan berkaca mata itu tampak mengenakan setelan kemeja lengan pendek motif kotak-kotak warna merah.

Ia berjalan melintasi halaman gedung yang dipenuhi mobil yang terpakir.

Perempuan berambut panjang yang dikuncir itu datang tidak sendirian.

Ia ditemani kuasa hukumnya Sahid yang mengenakan setelan kemeja putih berdasi panjang.

Kuasa hukum Susi, Sahid mengaku, dirinya hanya mendampingi Susi sebagai kliennya.

Ia mengaku tak tahu menahu jikalau ada beberapa orang lainnya yang juga turut memenuhi panggilan di Mapolda Jatim.

"Kalau yang lain kita ndak tahu siapa saja. Kita hanya mendampingi Bu Susi," kata Sahid.

Sahid menambahkan, kliennya mendatangi agenda pemeriksaan di Mapolda Jatim bukan sebagai perwakilan organisasi masyarakat.

Namun murni sebagai warga sipil biasa.

"Secara panggilan dia panggilan individu, bukan atas nama ormas," tutur mantan kuasa hukum Ahmad Dhani itu.

Susi Sempat Guyon

Setelah menyibak pintu kaca gedung siber itu, Susi langsung menjatuhkan dirinya di sebuah sofa warna hitam di area tunggu penyidikan.

Lalu melecutkan guyonan kepada beberapa awakmedia di ruangan tersebut termasuk TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com).

"Ini berita berapa? Berita 1, sampean berita 2, ini berita 3," celetuk Susi seraya mengarahkan jari telunjuk tangan kanannya, lalu tertawa.

Susi mengaku baru memperoleh surat undangan pemanggilan dari Polda Jatim Jumat (23/8/2019) malam tempo hari.

"Yang saya tahu hanya saya saja. Jumat malam, untuk hari ini," jelasnya.

Ditanya perihal kedatangannya ke Mapolda Jatim, Susi mengaku hanya seorang diri dan tidak tahu menahu soal rekan sesama ormasnya yang lain.

"Saya ndak tahu karena saya tidak bisa komunikasi," tegasnya.

Banyak Lupanya

Ketika memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim, Senin (26/8/2019), Susi alias Tri Susanti tampak mengenakan setelan kemeja flanel bermotif kotak-kotak kecil warna merah.

Ditemani Kuasa Hukumnya, Sahid yang tampak mengenakan setelan kemeja putih warna putih berdasi panjang.

Setibanya di ruang tunggu, Susi terbilang irit bicara.

Segala hal yang berkaitan dengan pemanggilanya oleh Polda Jatim, melulu dijawab oleh Sahid, kuasa hukumnya.

Meskipun beberapa momen Susi tampak melontarkan lelucon kepada awakmedia yang tak sabar menunggu kedatangannya sejak pagi.

Beberapa kali pertanyaan sederhana yang terlontar dari mulit awakmedia, dijawabnya ringan.

Perempuan berkacamata itu mengaku datang memenuhi panggilan itu seorang diri.

Ia tak tahu menahu jikalau surat panggilan pemeriksaan itu juga turut mengundang beberapa orang lagi.

Yang jelas, lanjut Susi, ia saat ini datang siang bolong seorang diri dan hanya ditemani kuasa hukum.

"Saya enggak tahu karena saya tidak bisa komunikasi," katanya, di ruang Subdit V Siber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Senin (26/8/2019).

Seingat Susi, surat pemanggilan oleh Polda Jatim tiba pada Jumat (23/8/2019) malam, kemarin.

"Yang saya tahu hanya saya saja. Jumat malam, untuk hari ini," tuturnya.

Namun ia menegaskan, dirinya dipanggil bukan sebagai perwakilan ormas, namun murni sebagai warga biasa.

Susi mengatakan, pemanggilannya di Polda Jatim baru pertama kali.

"Baru pertama kali," kata Alumni Fisipol Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Namun sebelumnya, Jumat (23/8/2019) kemarin, ia mengaku sempat diminta polisi datang ke Mapolrestabes Surabaya.

"Iya," tuturnya.

Ditanya perihal pertanyaan apa saja yang ditanyakan pihak Polrestabes Surabaya, Susi berkelit, dan mengaku lupa.

"Lupa," pungkasnya seraya menggelengkan kepala.

Berita Terkini