Puluhan desa dari belasan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terdampak kekeringan
TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Musim kemarau panjang masih berlangsung hingga kini, termasuk di Kabupaten Bojonegoro.
Dampaknya, puluhan desa di belasan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terdampak kekeringan.
Data yang dihimpun dari BPBD Bojonegoro menyebutkan, ada 37 desa di 17 kecamatan yang terdampak kekeringan.
• Hari Ketujuh Operasi Patuh Semeru 2019, Satlantas Polres Madiun Bagi-Bagi Helm SNI kepada Pengendara
• Satlantas Polres Madiun Tilang 329 Pengendara selama Sepekan Gelaran Operasi Patuh Semeru 2019
Kepala pelaksana BPBD Bojonegoro, Umar Ghoni mengatakan, kekeringan terjadi di Desa Pejok, Desa Ngeper, dan Desa Kedungsari.
Lalu, ada Desa Bakulan, Desa Pandantoyo, Desa Bareng, Desa Siwalan, Desa Panunggalan, Desa Jatitengah, dan Desa Panemon,
Desa Gamongan, Malingmati, Desa Mulyorejo, Desa Sugihwaras, Desa Luwihaji, Desa Nganti, Desa Sukowati, Desa Sambiroto dan lainnya, juga mengalami hal yang sama.
"Ada 37 desa di 17 kecamatan yang terdampak kekeringan pada musim kemarau ini," ujar Umar Ghoni kepada wartawan, Kamis (5/9/2019).
• Pertama Kali Pimpin Latihan Persebaya, Wolfgang Pikal Dipuji Bejo Sugiantoro Soal Kerja Sama Tim
Ditambahkan Umar Ghoni, dengan adanya kemarau panjang tersebut, pihaknya terus mengintensifkan pengiriman atau dropping air bersih ke sejumlah wilayah terdampak.
Data terakhir BPBD Bojonegoro sudah mengirim 340 rit tangki air bersih, dan sampai sekarang juga masih dilaksanakan dropping air.
"Ya kita dropping air karena masih berlangsung kemarau," ucap Umar Ghoni.
"Kita upayakan semaksimal mungkin untuk memberikan air bersih ke masyarakat terdampak kekeringan," pungkasnya.(nok)
• Putri Presiden Madura United FC Ikut UEFA Certificate in Football Management, Dalami Ilmu Sepak Bola