Di tahun 1978, Liem Swie King menjadi pemain pertama PB Djarum yang menjuarai All England di sektor tunggal putra dan mempertahankannya di tahun berikutnya.
Prestasi ini sekaligus mencatatkan namanya sebagai juara tunggal putra ketiga dari Indonesia.
Menyusul Liem Swie King, atlet PB Djarum lain dari sektor ganda putra, Kartono/Heryanto juga berhasil menjuarai turnamen All England.
Setelah sukses menelurkan pemain berprestasi di Kudus, PB Djarum kemudian mengembangkan sayapnya di Jakarta pada tahun 1985 disusul peresmian di Surabaya pada tahun 1986.
Hingga saat ini, sederet prestasi berhasil diukir para atlet PB Djarum.
• Lima Pemain Lokal Incaran Persebaya Surabaya Tak Dapat Restu untuk Pindah dari Klub Lamanya
Media Promosi
Tercatat mereka berhasil menjuarai berbagai turnamen bergengsi dunia seperti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade.
Beberapa atlet bulu tangkis Indonesia saat ini yang merupakan jebolan dari PB Djarum adalah M Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Praveen Jordan, dan Tantowi Ahmad.
Sebelumnya, KPAI menilai Djarum Foundation telah memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi bulu tangkis.
• Perkuat Timnas Tajikistan, Manuchekhr Dzhalilov Diragukan Turun Laga Persebaya Kontra Kalteng Putra
Imbauan KPAI tersebut sudah disepakati sejumlah lembaga negara lain seperti Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas dan BPOM setelah pertemuan di Kantor KPAI, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dinilai telah mengeksploitasi anak dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
Jika ingin melanjutkan kegiatan bulu tangkis, Djarum Foundation diminta untuk sesegera mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image Djarum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dari Hobi Karyawan hingga Menelurkan Atlet Berprestasi, Ini Sejarah PB Djarum
• Persebaya Buka Kemungkinan Coret Satu Pemain Asing, Tunggu Keputusan Otavio Dutra Resmi Naturalisasi