Kisah Sukses

Berkat Rumput dan Daun Liar, 2 Pemuda Asal Sidoarjo ini Dengan Mudah Dapat Uang Rp 8 juta Per Bulan

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilahan rumput dan daun liar yang dijadikan bahan obat herbal di Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Rabu (25/9/2019).

Berkat Rumput dan Daun Liar, Afan Taufiq dan Nur Huda Dua Pemuda Asal Sidoarjo ini Dengan Mudah Dapat Uang Rp 8 juta Setiap Bulannya

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Berkat memanfaatkan rumput dan daun liar, dua pemuda asal Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo bisa meraup untung hingga jutaan rupiah per bulannya, Rabu (25/9/2019).

Dua pemuda asal Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo tersebut adalah Afan Taufiq dan Nur Huda.

Setiap harinya, kegiatan Afan Taufiq dan Nur Huda, dua pemuda tersebut selalu diisi dengan berjalan menyusuri desa.

Tujuannya, mencari rumput dan daun liar yang masih tumbuh lebat di pinggir sungai desa.

Namun jangan salah mengartikan rumput dan daun liar itu digunakan untuk pakan ternak.

Melainkan rumput dan aneka daun liar yang mereka dapatkan menjadi incaran produsen atau pabrik kosmetik dan obat obatan.

Afan Taufiq menjelaskan, rumput dan daun liar tersebut adalah rumput teki, prumpung, akar ilalang, dan daun benalu.

"Tumbuhan liar tersebut dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit seperti demam misalnya. Dan saya tahu khasiat tersebut dari kakek dan nenek saya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (25/9/2019).

Sementara itu, Nur Huda mengungkapkan, bahwa tanaman tersebut sebelum dijadikan obat herbal harus terlebih dahulu dibersihkan.

"Rumput rumputan ini dibersihkan dahulu dengan air biasa hingga bersih.

Setelah bersih kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari.

Tidak lama untuk pengeringannya, mungkin sekitar 2,5 jam saja tergantung faktor cuaca juga," tambahnya.

Setelah yakin rumput liar tersebut telah kering maka langsung dapat diolah.

"Saat ini produk tersebut kita kirimkan untuk melayani permintaan dari pabrik farmasi.

Sudah kita lakukan sejak tahun 2017. Dan tiap bulannya dapat menghasilkan sebanyak 2 kuintal," jelasnya.

Berkat penjualan rumput dan daun liar tersebut, Afan Taufiq dan Nur Huda dapat meraup untung hingga Rp 8 juta per bulannya.

"Saat ini kita sedang mengajak pemuda desa yang lain untuk kita berdayakan.

Dan saat ini kita fokus untuk mengolahnya sendiri sebagai obat herbal," tandasnya.

Berita Terkini