Keponakan Gubernur Khofifah Dituding Calon Boneka di Pilkada Surabaya 2020, Begini Reaksi Keras Lia Istifhama alias Ning Lia
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Suhu politik menjelang Pilkada Surabaya 2020 semakin memanas. Isu dan rumor saat ini mulai sengaja dimunculkan untuk menjatuhkan calon lain.
Salah satu yang tengah merasakannya adalah Pengurus Fatayat NU Jawa Timur, Lia Istifhama.
Ning Lia, begitu Lia Istifhama biasa disapa, yang semula hanya dipandang sebagai calon underdog atau numpang lewat saja, ternyata hingga Jumat (4/10/2019) ini namanya masih bertahan dalam bursa Pilkada Surabaya 2020.
Sementara sejumlah calon lain mulai hilang dari peredaran.
Kondisi itu memunculkan rumor, bahwa Ning Lia sengaja dikatrol oleh calon lain yang sesungguhnya dipersiapkan maju sebagai kandidat pemimpin kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020.
"Memang awalnya kaget, kok saya dibilang pengkatrol suara untuk seorang calon yang juga masuk bursa Pilkada Surabaya 2020.
• Mengaku Sadar Diri, Partai Golkar Pastikan Akan Mengusung Kader NU Maju Pilkada Sidoarjo 2020
• Maju Pilkada Gresik 2020 Lewat Jalur Independen, Kontraktor Ternama ini Pilih Gandeng Rektor Unitomo
• AMPI Jatim Elus-elus Halindra anak Anggota DPR RI dan Mantan Bupati Haeny Maju Pilkada Tuban 2020
Kaget, karena kok mudah ya orang bikin isu seperti itu. Apalagi saya dituding sebagai calon boneka.
Saya tegaskan semua rumor itu tidak benar," ujar Lia Istifhama, Jumat (4/10/2019).
Keponakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ini menganggap, semua kompetitor sebagai sahabat.
Untuk itu, pihaknya mengajak agar semua calon berkompetisi secara sehat dengan adu gagasan dan konsep.
Menurut Ning Lia, ini adalah proses politik sekaligus aktualisasi diri. Karena itu siapapun yang mendapat rekom dari partai politik harus dihargai.
"Saya menganggap semua kompetitor adalah sahabat sekaligus sparring patner. Tidak ada istilah lawan apalagi musuh.
Siapapun yang nantinya mendapat rekom harus dihargai, karena ini proses politik yang menjadi domain partai politik," tutur warga asli Wonocolo tersebut.
Pembina Ponpes Raudlatul Banin wal Banat Surabaya ini mengungkapkan, dirinya maju dalam proses pilwali Surabaya ini bukan karena semata keinginan pribadi.
• Pamit Buang Air Besar ke Majikan, Sopir Pribadi Tewas di Samping Celana Dalam dan Luar Miliknya
• 33 Nama Menteri Mencuat Mendekati Hari Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, dari Mahfud MD hingga Yusril
• Usai Sekap Kuras Harta 2 Guru SMP di Blitar, Cara Jalan Perampok ini Berubah Aneh Lalu Tak Berkutik