Berita Sampang

Rutan Kelas IIB Sampang Andalkan Stempel Ultraviolet, Antisipasi Kemungkinan Warga Tahanan Kabur

Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djamaluddin Kepala Seksi Pelayanan Tahanan memantau ruang pengunjung Tahanan Rutan Kelas II B Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jumat (2/8/2019).

Pihak Rutan Kelas IIB Sampang memperketat pola keamanan untuk mengantisipasi adanya narapidana yang kabur

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Rutan Kelas IIB Sampang memperketat pola keamanan untuk mengantisipasi adanya narapidana yang kabur.

Sebagai langkah antisipasi, Rutan Kelas IIB Sampang menerapkan sistem controling pengamanan.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas II B Sampang, M Taufiqur Rohman mengatakan, petugas rutan intens dalam mengecek penghuni rutan saat di kamar.

Camat Palengaan Bantah Kabar Jika Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Dikurung di Bekas Kandang Ayam

Penemuan Arca Mirip Patung Buddha di Pamekasan Madura, Ditemukan Warga saat Mengeruk Lahan Tanah

Kata M Taufiqur Rohman, petugas Rutan Kelas II B Sampang juga memastikan gembok sel tahanan sudah terkunci.

"Saat controling kami instruksikan penghuni rutan untuk berdiri dan kami melakukan penghitungan," ujar M Taufiqur Rohman kepada TribunMadura.com, Senin (7/10/2019).

Bukan hanya itu, Rutan Kelas II B Sampang juga menerapkan sistem tahapan untuk pengunjung.

Menurut dia, pengunjung harus melewati beberapa tahap jika ingin membesuk penghuni Rutan Kelas II B Sampang, seperti melakukan pendaftaran di loket pendaftaran.

Kemudian, pengunjung akan mendapatkan barcode, yang nantinya diserahkan kepada petugas di pintu satu.

Rutan Kelas II B Sampang Jalan KH. Wahid Hasyim Kecamatan/Kabupaten Sampang, Jumat (29/3/2019). (TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA)

"Begitupun KTP juga diserahkan kepada petugas dan barang-barang milik pengunjung harus dititipkan seperti ponsel dan sebagainya," tutur M Taufiqur Rohman.

Ia menambahkan, sebelum bertemu penghuni rutan, para pengunjung juga diberikan stempel ultraviolet di tangannya.

M Taufiqur Rohman memastikan, stempel tersebut tidak bisa ditiru.

“Jadi strategi keamanan kita sudah dikuatkan dengan stempel tersebut untuk antisipasi kecolongan," ucap dia.

"Jadi warga binaan takut bertukar sama siapapun,” pungkasnya.

Direktur RSUD Pamekasan Benarkan Efendi Pernah Jalani Perawatan Fisioterapi, Tapi cuma 2 Kali Datang

Pria Bunuh Diri di Kamar Hotel, Tinggalkan Wasiat Isi Keadaan Mental & Minta Debunya Dibuang ke Laut

Berita Terkini