Berita Surabaya

Big Bad Wolf 2019 di Kota Surabaya Resmi Ditutup, Tercatat Ada 320.000 Orang yang Berkunjung

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Big Bad Wolf 2019 di Kota Surabaya, Senin (14/10/2019).

Gelaran Big Bad Wolf 2019 di Kota Surabaya resmi ditutup selama sebelas hari berlangsung

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gelaran Big Bad Wolf 2019 di Kota Surabaya resmi ditutup pada Senin (14/10/2019) tengah malam.

Pameran buku terbesar di dunia itu digelar di JX International Convention Exhibition Kota Surabaya selama 11 hari atau 4 - 14 Oktober 2019.

Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi mengatakan, total pengunjung yang hadir pada Big Bad Wolf 2019 di Kota Surabaya tercatat mencapai 320.000 orang.

Baru Bangun Pagi, Pria ini Tak Menyangka Tamunya Saat Buka Pintu, Narkoba Bentuk Serbuk Jadi Bukti

Banser Diserang di Tulungagung, Banser Ansor Akan Ngepam di Polres Tulungagung Warning Keras Polisi

"Untuk kriteria pengunjung yang paling banyak hadir di gelaran BBW di Surabaya ini sama seperti tahun sebelumnya maupun di kota lainnya," kata Uli, Selasa (15/10/2019).

Uli Silalahi mengungkapkan, perbandingan kriteria yang datang pada gelaran ini, yaitu para milineal dan orang tua.

Kata dia, perbandingan kriteria pengunjung tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya maupun BBW di kota lain dengan tahun yang sama.

"Banyak para orang tua yang hadir, karena milenial yang punya anak juga begitu banyak," ujar Uli.

Tiga ASN Bangkalan Dibekuk Polisi, Diduga Terlibat Praktik Pungli Parkir Kendaraan di Pasar Blega

Seorang Suami Bunuh Istri dengan Tangannya Sendiri, Lalu Nekat Bawa Mayatnya ke Kantor Polisi

Ditanyai soal total keuntungan yang diperoleh pada gelaran BBW 2019 di Kota Surabaya ini, Uli mengaku tidak bisa menyebutkan.

Ia menuturkan, yang pihaknya inginkan adalah target pengunjung yang datang.

Pihaknya berharap, dengan adanya Big Bad Wolf 2019, masyarakat Indonesia semakin gemar membaca.

"Intinya misi kita harus mendatangkan pengunjung. Jadi, ya, menyebarkan buku untuk dibaca. Karena buku adalah jendela dunia," jelasnya.

Baru Saja Ketemu Rekan, Pemuda Dihadang Segerombolan Pria Tak Dikenal, Pasrah saat Tahu Identitasnya

Berita Terkini